Keladang.com – Hama utama hortikultura adalah hama atau penyakit utama yang menyerang tanaman hortikultura. Sedangkan pengertian tanaman hortikultura adalah sebuah cara atau budidaya modern. Atau kegiatan bercocok tanam seperti sayuran, buah-buahan atau tanaman hias dengan memanfaatkan lahan atau kebun pekarangan rumah sebagai tempatnya.
Hama tanaman adalah semua serangga maupun binatang yang aktivitasnya menimbulkan kerusakan pada tanaman. Sehingga, mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi terganggu dan berdampak pada kerugian secara ekonomis. Sedangkan penyakit tanaman adalah gangguan atau kelainan yang terjadi pada tanaman.
Penyebabnya bisa berbagai faktor seperti bakteri, jamur, virus, serangga dan faktor lingkungan. Seperti kelembaban yang tinggi atau rendah, suhu yang tidak sesuai atau kondisi tanah yang buruk. Meskipun sama-sama merusak tanaman, hama dan penyakit tanaman adalah hal yang berbeda. Contoh hama adalah tikus, walang sangit, ulat, belalang, tungau, uret, wereng batang coklat dan lalat buah.
Hama Utama Hortikultura
Lalat buah (fruitfly) merupakan hama utama hortikultra, hama ini sangat merugikan dalam budidaya tanaman di Indonesia dan dunia. Ada sekitar 66 jenis lalat buah yang menyerang sekitar 100 jenis tanaman hortikultura. Beberapa tanaman yang sering diserang lalat buah antara lain adalah cabe, jambu, belimbing, nangka, mangga, rambutan, melon, semangka.
Selain itu, juga menyerang jeruk, pisang, susu, pepaya, pisang raja, srikaya, sawo, sukun, tomat, mentimun, pare dan lain lain. Hama utama hortikultura ini sangat merugikan karena menyerang seluruh buah yang dikonsumsi manusia. Oleh karena itu, lalat buah dikenal sebagai hama langsung (direct pest), karena menyerang bagian tanaman yang sudah siap konsumsi atau siap panen.
1. Ciri-Ciri Buah Terserang Hama Utama Hortikultura
Hama utama hortikultura biasanya menyerang buah yang sudah matang atau sudah siap konsumsi. Namun, tidak jarang lalat buah ini juga menyerang buah muda. Adapun ciri-ciri buah muda yang terserang hama utama hortikultura antara lain buah berbentuk tidak normal, buah berkalus, dan gugur. Sedangkan serangan pada buah tua menyebabkan buah menjadi busuk basah karena bekas lubang larva terinfeksi oleh bakteri atau jamur.
Hama utama hortikultura ini biasanya akan aktif pada siang hari hingga sore hari, terutama menjelang senja. Sebelum bertelur, lalat dewasa (imago) mencari tempat yang cocok pada permukaan buah untuk meletakkan telurnya. Menggunakan ovipositornya yang ditusukkan ke dalam daging buah. Untuk tanda awal ini, Anda akan sulit mengenalinya karena biasanya hanya akan ada tanda titik hitam yang sangat kecil.
Setelah 2 hingga 5 hari, telur lalat buah akan menetas menjadi larva atau terkenal dengan sebutan maggot atau belatung. Larva kecil ini akan membuat saluran masuk ke dalam buah dan menghisap cairan daging buah, sehingga buah menjadi busuk. Larva yang sudah berkembang maksimal, kemudian akan keluar dari daging buah untuk mencari tempat berpupa di dalam tanah. Setelah dua minggu larva ini berkembang menjadi lalat buah dewasa.
Baca Juga :
5 Solusi Hilangkan Hama Tikus Agar Padi di Sawah Aman
10 Tanaman Air Hias yang Dapat Tumbuh Subur Tanpa Tanah
Pengendalian Hama Utama Hortikultura
Ada beberapa cara mengendalikan lalat buah atau hama utama hortikultura. Namun, cara yang paling bagus adalah pengendalian lalat buah secara alami. Berikut ini adalah beberapa cara pengendalian lalat buah yang mudah dan sederhana untuk berbagai tanaman buah dan sayuran.
1. Dengan Cara Membungkus Buah yang Tua di Pohon
Untuk cara yang paling sederhana, biasanya masyarakat desa membuat anyaman bambu, anyaman daun kelapa. Atau menggunakan kertas dan plastik untuk membrongsong atau membungkus buah agar terhindar dari serangan lalat buah. Seperti contohnya, kita sering melihat buah nangka atau buah jambu yang dibrongsong menggunakan plastik.
Ini adalah salah satu upaya untuk mencegah serangan lalat buah. Untuk pengendalian hama utama hortikultura pada tanaman cabe bisanya dengan memberikan insektisida secara intensif. Namun, pengendalian hama secara kimiawi dengan menggunakan insektisida maupun pestisida tentunya juga mengandung risiko. Hal ini karena adanya residu yang tertinggal di tanaman sayuran dapat termakan oleh manusia.
Komoditi hortikultura mempunyai nilai ekonomi yang tinggi, maka banyak konsumen yang menuntut buah-buahan dan sayuran yang berkualitas dan bebas racun pestisida. Maka, pengembangan industri hortikultura yang berhasil sangat ditentukan pada bagaimana mengatasi hama utama hortikultura ini.
2. Pengendalian Hama Utama Hortikultura dengan Perangkap
Cara mengendalikan hama utama hortikultura lalat buah yang paling aman dan bebas pestisida adalah dengan menggunakan perangkap. Yaitu dengan menggunakan zat penarik (attracatant) metil eugenol. Berikut ini langkah-langkah membuat perangkap dengan menggunakan botol plastik bekas air minum.
- Pertama, siapkan botol bekas air minum atau sejenisnya.
- Sipakan kawat pengait atau bendrat, kemudian tusukkan pada mulut botol.
- Lalu, ikat ujung kawat yang akan masuk ke dalam dengan kapas atau Anda dapat melapisinya dengan kapas. Ujung kawat yang lain di atas tutup botol, Anda tekuk untuk menahan kawat agar tidak masuk botol.
- Buat lubang pada badan botol kira-kira pada bagian pertengahan, dengan ukuran lubang kira-kira sebesar ibu jari. Lubang tersebut akan menjadi jalan masuk lalat buah ke dalam botol karena ketarik dengan pada metil eugenol pada kapas.
- Kemudian, celupkan kapas yang dililitkan atau diikatkan pada ujung kawat dengan metil eugenol.
- Selanjutnya, leher botol Anda ikat sebagai gantungan pada dahan atau tiang yang sengaja Anda gunakan untuk menggantungkan perangkap lalat buah.
- Maka, otomatis lalat jantan akan datang dan hinggap di badan botol dana akan masuk melalui lubang pada badan botol.
- Lalat buah yang sudah masuk ke dalam perangkap tidak akan bisa keluar kembali, meskipun mereka menemukan jalan keluar di badan botol.
- Lalat-lalat buah yang terbang di atas botol akan jatuh dan masuk ke dalam botol dan tidak bisa keluar lagi. Lama kelamaan lalat jantan akan mati tanpa harus menggunakan pestisida.
- Jumlah lalat jantan yang semakin berkurang populasinya tidak akan kawin dengan lalat buah betina.
- Lalat betina yang hinggap dan kemudian bertelur di permukaan buah, maka tidak akan menetas menjadi larva. Karena telur tersebut tanpa proses perkawinan dengan lala jantan.
- Kapas yang dibasahi dengan metil eugenol dapat bertahan dan efektif hingga 1 bulan. Selanjutnya, Anda ganti lagi dengan kapas yang baru dan gantung pada ujung kawat yang masuk ke dalam botol.
Kesimpulan
Hama utama hortikultura adalah hewan atau serangga yang paling banyak merusak tanaman hortikultura, dalam hal ini lalat buah. Ciri-ciri buah yang sudah terserang lalat buah adalah memiliki belatung yang menyerap cairan daging buah. Sehingga membuat buah busuk dan tidak layak konsumsi. Cara paling aman mengendalikannya adalah dengan membrongsong buah dan perangkap dengan menggunakan kapas yang dibasahi metil eugenol.