Budidaya sayuran terong juga bisa Anda lirik untuk meningkatkan produksi sayur mayur atau bahkan sebagai wirausaha dalam bidang pertanian masa kini. Uniknya, tanaman terong ini memang bisa saja Anda lakukan budidaya menggunakan polybag dan dilakukan di sekitaran rumah Anda. Bahkan bisa juga kok Anda lakukan budidaya terong menggunakan lahan dan skala besar.
Tanaman terong ini memang biasanya di tanam dan akan berdampingan dengan tanaman sayuran yang lain. Dan ini memang uniknya menanam sayuran. Kebanyakan memang bisa bersanding dengan beberapa jenis sayuran yang lain, sehingga bisa memaksimalkan hasil dari pada pertanian.
Cara Budidaya Terong Agar Panen Lebih Cepat dan Hasil Melimpah
Agar bisa lebih melimpah, Anda bisa menggunakan beberapa tips yang akan kami bagikan berikut ini. Baik mulai dari pemilihan lahan yang akan Anda gunakan, kemudian dari segi benih yang akan Anda tanam, sampai jenis pupuk yang akan Anda gunakan juga harus bagus. Sebaiknya gunakan konsumsi tanah dan media tanam yang mengandung banyak air, sehingga mudah dalam proses pertumbuhan dan terong cepat berbuah. Berikut beberapa tips yang bisa Anda gunakan.
1. Pemilihan Lahan dan Jenis Tanah
Menggunakan media tanah baik menggunakan lahan yang luas dan polybag bisa saja Anda gunakan keduanya atau pilih sesuai dengan kapasitas dari lahan yang Anda miliki. Kemudian dari segi jenis tanah sebaiknya Anda menggunakan tanah dengan mencampurnya dengan pupuk kandang alami lebih dulu. Baik menggunakan polybag dan jenis lahan tanah luas, gunakan cara demikian.
Jika menggunakan lahan, maka Anda harus membersihkan lahan terlebih dahulu dari gulma dan rumput liar. Selanjutnya, Anda gemburkan tanah dengan cara membajak atau mencangkulnya. Selanjutnya, buat bedengan dengan lebar 90 hinga 100 cm. Dengan tinggi 20 hingga 25 cm dan panjang menyesuaikan dengan kondisi lahan. Setelah itu, taburkan pupuk dolomit 1 hingga 2 ton per hektar jika PH tanah di bawah 6,5.
Setelah kurang lebih 10 hari, Anda bisa menaburkan pupuk kandang atau pupuk kompos secara merata pada bedengan sebagai pupuk dasar. Selanjutnya, lakukan pemasangan mulsa plastik dan buat lubang tanam dengan jarak 70 x 60 cm atau 80 x 90 cm. Dan untuk budidaya terong ungu pada musim kemarau dapat menggunakan jarak 70 x 60 cm. Sedangkan pada musim hujan dengan jarak 80 x 60 cm.
2. Pemilihan Benih dan Penyemaian
Untuk mendapatkan benih terong yang berkualitas, Anda bisa mendapatkannya melalui toko pertanian terdekat yang ada di rumah Anda. Kemudian Anda bisa juga mendapatkannya melalui toko online. Jika Anda ingin melakukan budidaya terong ungu, maka pilihlah benih yang berkualitas. Yaitu yang memiliki daya tumbuh di atas 75%. Untuk lahan satu hektar, Anda membutuhkan benih sekitar 300 hingga 500 gram.
Selanjutnya, rendam benih terong dengan menggunakan air hangat selama kurang lebih 5 hingga 6 jam, kemudian tiriskan. Sebelum menanamnya di lahan, maka lebih baik Anda menyemaikan benih terlebih dahulu. Langkah pertama yang perlu Anda lakukan adalah menyiapkan tempat semai benih terlebih dahulu. Caranya adalah dengan membuat bedengan dengan lebar 1 meter dan 20 cm.
Selanjutnya, buat media tanam pada bedengan dengan menggunakan campuran tanah, arang sekam dan kompos dengan perbandingan 1:1:1. Kemudian, Anda dapat menyemai benih terong secara langsung pada bedengan semai yang sudah Anda siapkan.
3. Proses Penanaman Budidaya Terong
Setelah bibit terong sudah berusia 25 hingga 30 hari dari masa semai, Anda dapat memindahkan bibit terong pada lahan yang lebih luas. Pilihlah bibit terong yang bagus dan kuat yaitu dengan ciri-ciri memiliki vigor yang kuat. Serta memiliki daun yang berwarna hijau segar. Selanjutnya, tanam bibit terong pada lubang tanam yang sudah Anda buat sebelumnya, masing-masing satu lubang untuk satu bibit terong.
Proses penanaman ini paling baik Anda lakukan pada sore hari. Setelah proses penanaman selesai, siram dengan air secukupnya agar bibit terong tidak layu pada keesokan harinya.
Baca Juga :
Tips Budidaya Kentang Agar Menghasilkan Buah yang Melimpah
3 Cara Menanam Serai Agar Tumbuh Rimbun di Pekarangan Rumah
4. Pemeliharaan Tanaman Budidaya Terong
Ada beberapa tahap pemeliharaan tanaman terong, antara lain penyulaman, penyiangan, penyiraman, pemupukan susulan dan pemasangan ajir. Tahap pertama adalah penyulaman, yaitu mengganti atau mencabut bibit terong yang mati, layu, tidak sehat karena terserang hama dan penyakit. Penyulaman dapat Anda lakukan hingga usia 15 hari setelah tanam (HST).
Tahap pemeliharaan yang berikutnya adalah penyiangan yaitu menghilangkan gulma atau tanaman liar yang mengganggu. Hal ini bertujuan agar gulma tidak berebut nutrisi dengan tanaman terong yang dapat mengganggu pertumbuhannya. Berikutnya, adalah penyiraman dengan menggunakan air secukupnya dengan memperhatikan kondisi cuaca. Jangan menyiram air berlebihan karena dapat membuat akar bibit membusuk.
Langkah perawatan selanjutnya adalah dengan memberikan pemupukan susulan agar tanaman terong dapat tumbuh subur dan berbuah banyak. Pemupukan bisa Anda lakukan dengan cara ditaburkan. Namun, jika Anda menggunakan mulsa untuk menanam terong, maka akan lebih efektif Anda kucurkan. Pemupukan pertama pada 10 HST, dan selanjutnya pemupukan dapat Anda lakukan seminggu sekali.
4. Jenis Pupuk untuk Terong
Untuk jenis pupuk terbaik untuk budidaya terong adalah pupuk NPK, TSP atau SP 36, KCL, ZA atau KNO3. Pemilihan jenis pupuk ini tergantung dari kebutuhan tanaman. Setelah pemupukan, langkah perawatan yang harus Anda lakukan selanjutnya adalah pemasangan air yang bertujuan untuk menopang tanaman. Anda dapat melakukannya setelah tanaman berumur 3 minggu.
Penancapan ajir ini hendaknya memiliki jarak 5 hingga 7 cm dari pangkal batang. Pastikan penancapan ajir ini tidak melukai akar tanaman. Selanjutnya, ikat tanaman terong pada ajir dengan menggunakan tali rafia.
5. Panen Terong
Proses budidaya terong selanjutnya adalah masuk pada proses pemanenan. Untuk panen pertama tanaman terong dapat Anda lakukan saat tanaman terong berusia 70 hingga 80 hari setelah tanam bibit. Selanjutnya, Anda dapat memanen terong ini setiap 3 hingga 7 hari sekali. Untuk satu kali musim tanam, biasanya petani dapat memanen terong dalam 13 hingga 15 kali panen.
Waktu yang tepat untuk memanen terong adalah pada waktu pagi dan sore hari. Cara memanennya adalah dengan memetik terong bersama tangkainya.
Demikian tadi cara budidaya terong agar panen cepat dengan hasil yang melimpah. Pastikan Anda memperhatikan langkah-langkah ini dengan benar agar hasil panen terong Anda memuaskan. Dapatkan lebih banyak informasi seputar budidaya, bibit, serta berbagai kegiatan seputar perkebunan dan pertanian hanya di Keladang.com.