Keladang.com – Agar cepat besar, petani sawit perlu mengetahui cara budidaya kelapa sawit yang baik dan benar. Dengan menerapkan teknik penanaman yang benar, maka akan berpengaruh terhadap kualitas tanaman dan buah sawit yang dihasilkan. Jika penanaman kelapa sawit sudah sesuai dengan tahapan yang dianjurkan, maka tanaman sawit akan tumbuh dengan sehat dan memberikan hasil produksi yang tinggi.
Bagi seorang petani pemula yang baru terjun dalam perkebunan kelapa sawit, wajib mengetahui tahapan cara budidaya kelapa sawit yang benar. Dengan mengikuti tahapan penanaman yang benar, maka hasil perkebunan pun akan berlimpah. Sehingga, petani sawit akan memperoleh keuntungan yang besar. Berikut ini adalah tahapan penanaman kelapa sawit yang benar untuk menghasilkan buah sawit berkualitas dengan panen berlimpah.
Baca Juga : Mengenal Pupuk Cantik, Kandungan, Manfaat, Fungsi, Peran serta Cara Menggunakannya!
6 Cara Budidaya Kelapa Sawit untuk Pemula Agar Cepat Besar
Beberapa petani sawit masih belum paham cara budidaya kelapa sawit. Sehingga, mereka tidak begitu memperhatikan teknik menanam yang baik dan benar dan masih menanam sawit secara sembarangan. Padahal, benar tidaknya penanaman sawit akan mempengaruhi kualitas tanaman sawit dan mempengaruhi buah yang akan dihasilkan.
Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah tahapan cara menanam kelapa sawit yang benar agar pohonnya dapat tumbuh dengan subur dan baik. Serta menghasilkan buah sawit yang melimpah dan sesuai harapan.
1. Iklim
Tahapan cara budidaya kelapa sawit yang pertama adalah memperhatikan iklim. Berikut ini adalah iklim yang sesuai untuk budidaya tanaman sawit.
- Pohon sawit memerlukan penyinaran dari sinar matahari langsung selama 5 hingga 7 jam setiap harinya.
- Pohon sawit akan tumbuh baik di daerah dengan tingkat curah hujan antara 1.500 – 4.000 mm per tahun.
- Suhu lingkungan yang ideal untuk perkebunan sawit adalah 24 – 28 derajat Celcius
- Tanaman sawit akan tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian sekitar 1.500 mdpl
- Untuk membantu proses penyerbukan, tanaman sawit membutuhkan kecepatan angin sekitar 5 – 6 km per jam.
2. Persiapan Lahan Tanam
Selanjutnya adalah tahapan mempersiapkan lahan tanam. Ada dua jenis tanah atau lahan yang cocok sebagai media tanam kelapa sawit. Lahan yang pertama adalah lahan mineral dan lahan yang kedua adalah lahan gambut. Karena memiliki jenis lahan yang berbeda, maka tahapan penanaman kelapa sawit pada kedua jenis lahan atau tanah tersebut juga berbeda. Terutama dari persiapan dan pemadatannya.
Untuk mempersiapkan tanah atau lahan mineral, minimal 1 bulan sebelum kegiatan tanam, dengan tujuan untuk mematangkan tanah. Untuk tanah atau lahan gambut, Anda perlu membiarkannya selama 6 bulan terlebih dahulu untuk memicu pemadatan secara alami. Dan khusus untuk tanah atau lahan gambut, pemadatan jalur tanam kelapa sawit tidak boleh dilakukan saat musim hujan dan harus dilakukan secara mekanis.
Baca Juga : Inilah 7 Cara Cara Menanam Terong Ungu Agar Berbuah Lebat dan Panen Berlimpah!
3. Cara Budidaya Kelapa Sawit
Tahapan selanjutnya cara budidaya kelapa sawit adalah menyiapkan media tanam. Berikut ini adalah media tanam yang baik untuk perkebunan sawit.
- Jenis tanah yang cocok untuk menanam sawit adalah tanah yang mengandung lempung, tidak berbatu dan memiliki pH 4 – 6.
- Tanah untuk menanam sawit juga harus memiliki aerasi yang baik dan subur.
- Perkebunan sawit sebaiknya memiliki sistem drainase yang baik, dengan permukaan air yang cukup dalam. Dan solum juga harus dalam keadaan cukup dalam sekitar 80 cm.
- Selanjutnya, persiapkan areal yang akan digunakan sebagai media tanam kelapa sawit.
- Untuk areal media tanam sawit umumnya harus sudah tertutupi tanaman kacang-kacangan terlebih dahulu, minimal 80%.
- Berikutnya, Anda perlu membuat lubang tanam pada areal yang akan ditanami dengan dibuatkan titik pancang tanaman berukuran 60 cm x 60 cm x 60 cm.
- Sebaiknya, buat lubang tanam ini minimal 2 minggu sebelum proses penanaman.
4. Persiapan Bibit Kelapa Sawit
Cara budidaya kelapa sawit selanjutnya adalah mempersiapkan bibit kelapa sawit. Sebelum memasukkan bibit ke dalam lubang tanam yang sudah Anda buat sebelumnya. Maka, Anda perlu melakukan tahapan persiapan bibit kelapa sawit terlebih dahulu. Berikut ini langkah-langkahnya.
- Gunakan bibit kelapa sawit yang telah berumur 11 hingga 15 bulan, atau minimal 9 bulan pada kondisi tertentu.
- Jika terdapat bibit tua, maka pangkas daunnya terlebih dahulu sekitar 1,25 sampai dengan 1,5m. Dari pangkal pelepah dan dibentuk kerucut dengan kemiringan 30 hingga 45 derajat.
- Dua minggu sebelum penanaman, bibit yang sudah siap perlu Anda putar terlebih dahulu agar akar yang menembus tanah terputus.
- Hal ini bertujuan agar akar yang diputus tadi dapat beregenerasi sebelum kemudian Anda bawa ke lapangan.
- Untuk mempermudah perhitungan sesuai dengan luas perkebunan kelapa sawit. Maka, kelompokkan bibit yang sudah siap tadi menjadi 50-200 bibit sesuai kebutuhan kebun.
Baca Juga : Mudah dan Praktis! Inilah 7 Cara Menanam Daun Bawang Hidroponik dengan Botol Bekas!
5. Proses Penyemaian
Cara menanam kelapa sawit berikutnya adalah proses persemaian. Masukkan kecambah atau bibit sawit ke dalam polybag yang berukuran 12 x 35 cm atau 15 x 23 cm. Sebelumnya, isi polybag tersebut dengan tanah lapisan atas yang telah diayak sekitar 1,5 – 2,0 kg. Kemudian, tanam kecambah sawit atau bibit sawit ke dalam polybag yang telah berisi tanah sedalam 2 cm.
Lakukan pengecekan secara rutin, agar tanah dalam polybag selalu dalam keadaan lembab. Pasalnya, jika tanah kering, kecambah bibit tidak akan dapat tumbuh dengan baik. Kemudian, simpan polybag pada bedengan berdiameter 120 cm. Selanjutnya, simpan dan rawat sekitar 3-4 bulan, hingga kecambah bibit tersebut telah menumbuhkan daun sekitar 4-5 helai. Jika bibit telah berdaun 4-5 helai, maka telah siap untuk dipindahtanamkan.
Kemudian, pindahkan ke polybag setebal 0,11 mm yang berukuran 40 x 50 cm. Isi polybag tersebut dengan tanah lapisan bagian atas yang telah diayak sebanyak 15 – 30 kg. Sebelum bibit dipindahkan, siram tanah pada polybag terlebih dahulu menggunakan 0,5 tutup botol POC NASA atau 5 ml per 1 liter air. Selanjutnya, atur polybag ke posisi segitiga sama sisi dengan jarak antar polybag yaitu 90 x 90 cm.
6. Cara Menanam Kelapa Sawit
Selanjutnya adalah proses penanaman kelapa sawit di lahan tanam, berikut ini langkah-langkahnya.
- Ukur kembali lubang tanam untuk memastikan apakah sudah benar ukurannya.
- Letakkan polybag bibit kelapa sawit yang sudah Anda bawa di samping lubang tanam, miringkan dan disayat keliling, kemudian tarik bagian atasnya.
- Selanjutnya, masukkan bibit ke dasar lubang tanam.
- Lalu, masukkan tanah top soil terlebih dahulu sedikit demi sedikit, lalu padatkan. Tanah top soil adalah tanah lapisan paling atas dan banyak mengandung mikroorganisme, unsur hara serta memiliki kandungan udara paling banyak.
- Buat piringan dengan lebar 1 meter di sekeliling tanaman dan taburkan pupuk sisa di sekitar piringan tersebut.
- Lalu, tancapkan polybag bekas pada pancangan, untuk mengetahui bahwa tanaman benar-benar sudah tertanam dalam kondisi tanam yang baik.
- Selanjutnya, perhatikan penentuan pola tanamnya. Pola tanam untuk kelapa sawit biasanya berbentuk segitiga sama sisi.
- Pastikan jarak tanam antara satu tanaman dengan tanaman lainnya harus optimal, sehingga setiap tanaman dapat hidup dengan baik.
- Panjang jarak tanam dapat Anda tentukan berdasarkan tipe tanah dan jenis bibit. Umumnya untuk tanah mineral, posisi jarak tanam paling ideal adalah 136 – 143 pokok/ha. Sedangkan, untuk tanah gambut, posisi tanaman yang optimal sekitar 156 pokok/ha.
Demikian tadi tahapan cara budidaya kelapa sawit yang baik dan benar. Lakukan langkah tersebut dengan tepat untuk menghasilkan buah sawit yang berkualitas dengan hasil panen yang berlimpah.