Keladang.com – Indonesia mempunyai banyak keanekaragaman buah yang sangat menarik diulas, seperti salah satunya buah kokosan. Buah ini memiliki cita rasa asam dan manis yang khas, dan berbentuk bundar kecil seperti duku. Buah ini memang memiliki bentuk yang sangat mirip dengan duku, bahkan juga hampir sama dengan buah langsat. Bagi orang awam yang belum terlalu mengenal ketiga jenis buah ini pasti akan sedikit bingung untuk membedakannya.
Banyak orang yang menganggap buah duku dan kokosan ini sebagai saudara kembar, karena bentuknya yang sangat mirip. Namun, yang membuatnya berbeda tentu saja rasanya. Jika buah duku dominan memiliki rasa manis, kokosan ini memiliki cita rasa perpaduan antara rasa asam dan manis. Bagi pecinta asam, pasti akan lebih menyukai buah kokosan ini daripada duku.
Perbedaan Duku, Langsat dan Buah Kokosan
Duku, langsat dan buah kokosan, ketiga jenis buah ini masih dalam jenis pohon yang sama yaitu Lansium domesticum. Hanya berbeda varietas saja. Duku, langsat dan kokosan sama-sama memiliki warna kulit buah kuning cerah. Duku dan kokosan juga memiliki bentuk yang hampir sama bundar kecil, namun langsat memiliki bentuk buah bundar yang sedikit besar.
Jika duku memiliki rasa manis, langsat dan kokosan memiliki cita rasa asam manis. Berikut ini adalah sejumlah perbedaan antara buah duku, langsat dan kokosan.
1. Buah Duku
Buah duku memiliki pohon dan batang yang besar dan pendek, dengan dedaunan yang padat berwarna hijau cerah. Namun, biasanya hanya berisi sedikit buah. Butiran buahnya relatif besar, cenderung bulat dan berkulit agak tebal. Hampir tidak bergetah saat matang, umumnya berbiji kecil dan berdaging tebal, rasanya cenderung manis, namun kadang ada beberapa buah yang berasa agak masam.
Buah duku dapat tumbuh di dataran rendah dengan ketinggian 600 M.DPL dan dapat tumbuh di berbagai jenis tanah. Terutama tipe tanah lotosol, podsolik kuning dan aulivial dengan drainase yang baik, bertekstur sedang dan kaya bahan organik. Dan biasanya berbuah sekali dalam setahun.
2. Buah Langsat
Batang langsat tidak sebesar duku dan memiliki percabangan tegak dengan warna daun hijau tua. Buahnya memiliki kulit lebih tipis dari duku dan mempunyai rasa yang lebih asam dari duku. Dan memiliki getah yang lebih banyak dari duku. Bentuk buah biasanya lebih besar dari duku, namun dagingnya lebih tipis karena langsat memiliki biji yang lebih besar dari duku.
3. Ciri-Ciri Buah Kokosan
Buah kokosan memiliki ciri-ciri memiliki daun yang berbulu, tandannya penuh berjejal buah yang sangat rapat. Kulit buah berwarna kuning tua, butir-butir buah umumnya kecil dengan kulit lebih tipis, sedikit bergetah dan susah dikupas. Sehingga cara memakannya adalah dengan cara menggigit atau memijit hingga kulitnya pecah. Kokosan lebih tahan terhadap perubahan musim dam dapat bertahan di musim kemarau dengan sedikit air.
Bentuk buah kadang lebih kecil dan kadang daging buah berwarna kemerahan dengan biji relatif besar, berdaging tipis dan berair. Kokosan umumnya berasa asam hingga asam sekali, biasanya orang akan menjual buah ini beserta tangkainya, Karena buah ini sangat kuat menempel di tangkai buah.
Manfaat Buah Kokosan
Meskipun buahnya berasa asam dan ada yang sangat asam, namun buah ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Antara lain dapat menambah massa otot, meningkatkan imunitas tubuh, dan juga dapat melancarkan sistem pencernaan. Selain itu, kokosan juga bermanfaat untuk membantu mencegah kanker kolon. Termasuk dapat membersihkan tubuh dari radikal bebas penyebab kanker.
Manfaat lainnya adalah mampu mengurangi penyebab diare dan cacingan. Bahkan kulit buahnya juga dapat berguna untuk mengusir nyamuk. Caranya adalah dengan meletakkan kulit kokosan ini pada area tertentu yang banyak nyamuknya.
Cara Menanam Buah Kokosan dari Biji
Buah kokosan dapat tumbuh dan bertahan pada berbagai musim, bahkan dapat bertahan di musim kemarau dengan sedikit air. Cara menanam kokosan sama seperti menanam duku dan sejenisnya. Berikut ini adalah langkah-langkah menanam kokosan yang benar agar dapat berbuah lebat.
1. Mempersiapkan Bibit
Langkah pertama adalah dengan menyemai benih yang hendak Anda jadikan bibit. Untuk media semai berupa campuran tanah dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1. Persemaian tersebut dapat menggunakan bedengan, keranjang atau pun polybag. Siram bibit semai 1-2 kali sehari jangan berlebihan. Setelah bibit berumur 2 hingga 3 bulan dengan ketinggian 30-40 cm dapat Anda pindahkan ke lahan tanam.
2. Mempersiapkan Lahan
Bersihkan lahan terlebih dahulu dari gulma atau tanaman pengganggu lainnya, kemudian gemburkan tanah. Jika PH tanah tidak sesuai dengan ketentuan persyaratan tumbuh, lakukan pengapuran hingga PH tanah sesuai. 1 hingga 2 bulan sebelum tanam, buatlah lubang tanam berukuran sekitar 0,6 m x 0,6 m x 0,6 m dengan jarak tanam sekitar 8m x 8m.
3. Proses Penanaman Bibit Buah Kokosan
Setelah pengolahan selesai, langkah selanjutnya adalah menanam bibit yang sebaiknya menggunakan cara generatif atau dari biji. Selain lebih cepat pertumbuhannya, proses menanamnya juga lebih mudah. Waktu menanam bibit ini paling baik adalah di musim hujan. Masukkan biji kokosan yang berkualitas ke lubang tanam yang sudah diberi pupuk.
Lalu, timbunlah biji agar biji memiliki kontak langsung dengan air tanah. Selanjutnya, siramlah dengan air pada bagian biji yang sudah ditimbun hingga lembab dan basah.
Baca juga :
Cara Membuat Bibit Anggur Unggul, Mulai dari Batang, Stek dan Biji
10 Cara Budidaya Tanaman Hias sebagai Lahan Bisnis yang Menguntungkan
4. Pemeliharaan
Untuk langkah pemeliharaan yang pertama adalah penyiangan terhadap gulma atau tanaman pengganggu, agar tidak berebut nutrisi dengan tanaman kokosan. Selanjutnya adalah langkah pemupukan dapat menggunakan pupuk organik, Urea, TSP, dam ZA sesuai dengan dosis dan ketentuan yang dianjurkan.
Jangan lupa untuk melakukan penyiraman secara teratur, terutama di musim kemarau. Langkah selanjutnya adalah penyulaman bibit kokosan yaitu mengganti bibit yang gagal tumbuh agar hasil panen maksimal.
5. Pengendalian Hama dan Penyakit
Tanaman kokosan juga terkadang akan diserang hama dan penyakit, maka atasi hama dan penyakit dengan menggunakan obat-obatan kimia untuk gulma. Atau dengan menggunakan fungisidan dan pestisida sesuai dengan jenis penyakit atau hama yang menyerang tanaman kokosan tersebut.
6. Proses Panen Buah Kokosan
Dengan pemeliharaan yang baik, tanaman kokosan ini biasanya akan berbunga sekaligus berbuah setelah berumur 1 tahun atau lebih. Namun, jika bibit dari hasil cangkok atau sambung akan berumur sekitar 8 tahun. Pemanenan dapat Anda lakukan dengan memanjat pohon dengan memotong tandan buah yang matang. Potong dengan hati-hati agar batang tidak terluka, karena bunga berikutnya akan muncul pada tandan yang Anda potong.
Demikian tadi ciri-ciri, manfaat buah kokosan berikut cara menanam kokosan yang benar. Semoga bermanfaat dan selamat menanam.