Hama kopi merupakan salah penyebab utama turunnya produktivitas komoditas kopi di Indonesia. Cukup beragam hama yang biasa menyerang kopi mulai dari tungau, berbagai jenis kutu-kutu, penggerek kopi, dan sebagainya. Yuk cari tahu lebih jelasnya karakteristik hama-hama tersebut dan bagaimana tips menanganinya.
Untuk tahu lebih jelas apa saja hama-hama yang biasa menyerang tanaman kopi, simak penjelasan berikut. Akan dibahas juga karakteristiknya seperti apa agar Anda bisa lebih memahami setiap hama kopi tersebut.
Jenis Hama Kopi dan Karakteristiknya
1. Kumbang Bubuk Ranting (Xyleborus compactus)
Xyleborus compactus ini menjadi salah satu hama utama penyerang tanaman kopi yang dapat menyebabkan penurunan produksi kopi secara signifikan. Pembuatan lubang hama ini bisa menyebabkan bagian ujung ranting menjadi menguning, layu dan mati.
Ukuran kumbang kurang lebih 1,5-2 mm dan berwarna hitam. Faktor penting perkembangan populasi serangan penggerek ini yaitu kelembaban udara. Saat kelembaban agak rendah, maka kemungkinan serangan penggerek tersebut akan lebih kecil. Untuk memahami gejala serangannya, bisa dilihat lubang gerek dengan diameter 1-2 mm di bagian permukaan ranting.
Lubang gerek bisa ditemukan dalam ranting yang menyebabkan transportasi nutrisi terganggu sehingga pada bagian ujung rantingnya menjadi layu. Daun tanaman kopi juga bisa menguning, dan ranting menjadi hitam lalu pada akhirnya ranting tersebut bisa mati.
2. Penggerek Buah (Hypothenemus hampei)
Kumbang PBKo atau penggerek kopi Hypothenemus hampei memiliki siklus hidup 24-45 hari dari telur hingga dewasa. Kumbang betinanya bisa bertahan hidup hingga 190 hari, sementara yang jantan 40 hari maksimal. Kumbang ini bertahan hidup dalam buah kering menghitam, yang menempel di pohon maupun yang jatuh.
Hama PBKo sangat merugikan, hama tanaman ini bisa berkembang biak cepat bahkan dengan jumlah banyak. Setiap jenis kopi bisa diserang PBKo baik itu kopi Liberika, Arabika, maupun Robusta. Kita bisa mengetahui dua macam kerusakan karena hama ini yaitu gugur hasil karena kualitas maupun kuantitas.
Jika serangan hama ditemukan pada buah dengan biji lunak, bisa mengakibatkan buah tersebut tidak berkembang, dan berwarna kuning kemerahan lalu akhirnya bisa gugur. Sementara kalau yang bijinya mengeras, bisa menurunkan mutu biji, karena bijinya berlubang .
Jika biji kopi cacat, maka bisa sangat berpengaruh terhadap kondisi susunan senyawa kimia, khususnya pada gula pereduksi dan kafein yang bisa memengaruhi kualitas cita rasanya.
3. Penggerek Cabang (Xylosandrus morigerus)
Serangannya hama ini bisa menyebabkan cabang atau ranting tanaman kopi mati dengan tanda daun-daun yang menjadi layu. Umumnya hama ini sering menyerang ranting sakit atau yang sudah tua. Mereka akan membuat lubang untuk masuk ke bagian dalam ranting pohon lalu dampaknya, pohon bisa saja tidak berbuah.
Jenis kopi lain selain kopi robusta mungkin kurang disukai. Selain kopi tersebut sebagai tanaman inangnya, mahoni, avokad, dan teh bisa menjadi tanaman inang yang lainnya.
4. Kutu Dompolan/ Planococcus citri
Ciri morfologi hama kopi yang satu ini adalah imagonya yang berbentuk oval, warnanya kuning tua, kuning kecokelatan, atau kuning muda. Populasi kutu ini bisa saja meningkat saat musim kemarau, apa lagi kalau kelembaban nisbi kurang dari 75% saat siang hari.
Kutu ini akan membuat embun madu, embun tersebut disukai semut-semut. Jika produksinya terlalu berlebihan, maka dapat menyebabkan jelaga di buah, daun, maupun tangkai nya. Jika tunas bunga, buah muda, maupun bunganya yang terserang hama ini, maka bisa mengering lalu gugur.
Sementara buah masak atau dewasa memang tidak gugur tapi mengalami pertumbuhannya terhambat sampai berkerut atau masak sebelum waktu yang seharusnya. Kutu ini akan menyerang tangkai dan akan ada bekas warna kuning lalu pada akhirnya kering. Dampaknya banyak buah akan gugur karenanya.
5. Coccus Viridis atau Kutu Hijau
Kutu ii menghasilkan embun madu, embun ini bisa merangsang cendawan jelaga timbul lalu pada akhirnya bisa menutup daun pada pembibitan. Embun jelaga ini juga bisa menutupi buah sehingga memengaruhi asimilasi yang tidak optimal. Kutu tempurung biasanya hidup berkelompok pada bagian pangkal daun.
Target serangan kutu tempurung ini juga termasuk tunas bawah daun, khususnya dekat tulang. Kutu akan mengisap cairan sehingga tanaman pada akhirnya menjadi kerdil. Daun barunya juga menjadi lambat tumbuh lalu pada akhirnya tanaman akan layu karena mengering.
6. Sanurus Indecora atau Wereng
Wereng bisa menyerang arabika dan robusta, ciri hasil serangannya yaitu batang atau cabang daun yang diserang bisa lambat bertumbuh. Dampak tersebut terjadi karena hama kopi satu ini akan menghisap cairan dalam tanaman.
7. Zeuzera Coffeae atau Penggerek Batang Merah
Ngengat ini juga menyerang bagian batang kopi. Gejalanya yaitu lubang gesekan yang melingkar di bagian batang maupun daun kopi. Selain bagian-bagian tersebut, hama ini menyerang juga bagian pucuk muda.
Upaya Pengendalian Hama Kopi
Salah satu upaya pengendalian yang tepat yaitu lelesan, kumpulkan buah-buah jatuh, lalu kubur untuk dibuat menjadi kompos. Alternatif lainnya yaitu dibakar, supaya PBKo di buah tersebut bisa mati. Upaya lain yaitu memakai perangkap sederhana botol air yang dilubangi pada bagian sampingnya untuk kumbang masuk.
Di bagian dasarnya diisi air yang dicampur detergen. Lalu gantungkan senyawa atractant yang digantungkan. Anda bisa juga menggunakan parasitoid, manfaatkan perbanyakan cephalonomia stephanoderis lalu dilepas agar bisa mengendalikan PBKo. Pelepasan parasitoid ini harus diulang berkala supaya bisa mengendalikan PBKo secara efektif.
Cara lainnya yaitu cari tahu bagian tanaman tertentu yang terserang, lalu potong dan musnahkan. Bisa juga dibakar supaya telur, imago, dan larva yang di dalamnya bisa mati. Itulah beberapa hama kopi berikut dengan upaya pengendaliannya.