Keladang.com Untuk berkebun dengan cara hidroponik tentunya membutuhkan beberapa alat dan bahan hidroponik. Hidroponik adalah bercocok tanam dengan menggunakan media tanam selain tanah. Salah satunya adalah bercocok tanam dengan menggunakan media air. Saat ini semakin banyak orang yang bercocok tanam dengan sistem hidroponik dengan berbagai alasan, seperti efisiensi dan keterbatasan lahan.
Umumnya, sistem hidroponik dapat Anda terapkan dengan berbagai peralatan sederhana, seperti net pot. Berikut ini adalah berbagai bahan dan peralatan sederhana yang dibutuhkan pemula dalam sistem hidroponik.
Baca Juga : Hemat Listrik! Inilah Cara Bertanam Hidroponik Sederhana dengan Sistem DFT di Rumah!
6 Alat dan Bahan Hidroponik untuk Pemula
Ada beberapa alat dan bahan hidroponik yang biasa digunakan dalam sistem hidroponik. Tanaman hidroponik kini menjadi pilihan yang semakin populer dalam dunia pertanian modern. Metode ini menawarkan berbagai manfaat bagi para petani dan bagi mereka yang hobi menanam. Dengan menghilangkan penggunaan tanah sebagai media tanam, hidroponik memungkinkan pertumbuhan tanaman secara lebih efisien.
Dengan mengoptimalkan penggunaan air dan nutrisi, serta menghasilkan hasil panen yang berkualitas. Selain itu, hidroponik juga bermanfaat mengurangi risiko terkait hama dan penyakit tanaman. Serta memungkinkan penanaman tanaman di berbagai lokasi, termasuk di dalam ruangan, lahan kering, atau perkotaan. Bagi Anda yang tertarik, berikut ini adalah beberapa alat dan bahan yang perlu Anda siapkan dalam sistem hidroponik
1. Net Pot
Alat yang perlu Anda siapkan dalam sistem hidroponik yang pertama adalah net pot. Net pot adalah salah satu benda sangat penting dalam bercocok tanam secara hidroponik. Sebab, net pot merupakan tempat tumbuhnya tanaman dari pindah tanam sampai waktu panen.
Net pot memiliki bentuk berbeda dari pot biasanya, karena dilengkapi dengan lubang yang banyak di berbagai bagian sebagai jalannya akar. Ada beberapa ukuran net pot, namun umumnya mempunyai ukuran rata-rata diameter 5 cm dengan ketinggian 5 cm.
2. Media Tanam
Bahan yang perlu Anda siapkan dalam sistem hidroponik selanjutnya adalah media tanam. Ada beberapa jenis media tanam yang umum digunakan dalam sistem hidroponik. Antara lain ada arang sekam, cocopeat, rockwool, dan juga kerikil.
Pemilihan media tanam harus Anda sesuaikan dengan jenis tanaman dan juga kebutuhan tanaman. Namun, sebelum memilih media tanam sebaiknya Anda mengetahui kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis media tanam yang hendak Anda gunakan.
3. Alat dan Bahan Hidroponik
Alat dan bahan yang perlu Anda siapkan selanjutnya tentunya benih sayuran yang hendak Anda tanam dengan sistem hidroponik. Ada banyak pilihan benih sayuran yang dapat Anda pilih, namun bagi seorang pemula yang baru mulai bercocok tanam dengan sistem hidroponik.
Sebaiknya memilih benih sayuran yang mudah tumbuh dan membutuhkan waktu singkat untuk panen. Seperti, selada, sawi, bayam, pakcoy maupun kangkung. Selanjutnya, jika Anda sudah berpengalaman bercocok tanam secara hidroponik dapat memilih jenis sayuran yang membutuhkan waktu panen lebih lama. Seperti cabe atau tomat yang membutuhkan waktu panen hingga lebih dari 2 bulan.
4. Sistem Hidroponik
Hal penting yang harus Anda perhatikan dalam bercocok tanam secara hidroponik selanjutnya adalah sistem hidroponik yang hendak digunakan. Ada beberapa jenis sistem hidroponik dengan variasinya. Namun sistem yang paling banyak digunakan dan sangat disarankan untuk pemula adalah WICK.
Sistem WICK adalah salah satu sistem hidroponik yang paling sederhana dan juga murah. Penerapan sistem WICK juga sangat mudah, sehingga santa cocok untuk para pemula. Dalam sistem ini, pemula hanya perlu menyiapkan botol air mineral bekas, kain flanel, dan cutter.
6. Alat dan Bahan Hidroponik
Bahan berikutnya yang juga sangat penting dalam sistem hidroponik adalah nutrisi hidroponik. Bahan ini merupakan kunci utama dari hidroponik, karena tanaman akan tumbuh normal setelah diberi nutrisi hidroponik.
Baca Juga : 7 Cara Membuat Hidroponik Vertikal Tower Sendiri, Lebih Hemat Rp 180 Ribuan
Alat dan Bahan Hidroponik NFT Beserta Cara Membuatnya
Berkebun dengan sistem hidroponik NFT, tentunya juga membutuhkan beberapa alat dan bahan hidroponik yang sesuai. NFT atau Nutrient Film Technique adalah suatu teknologi hidroponik dengan cara meletakkan akar tanaman pada lapisan campuran air dan nutrisi dangkal dengan sirkulasi secara terus menerus. Pada sistem NFT, nutrisi dipompa ke tanaman melalui aliran air yang tipis.
Sehingga, akar tumbuhan akan bersentuhan dengan lapisan tipis nutrisi yang mengalir. Ketinggian lapisan air dapat Anda atur satu hingga dua sentimeter. Nutrient Film Technique (NFT) memakai “film” larutan nutrisi. Film atau lapisan nutrisi tipis setebal 1-3 mm ini nantinya dipompa dan dialirkan melewati akar tanaman secara terus menerus, dengan kecepatan aliran sekitar 1 hingga 2 liter per menit.
Berikut ini adalah alat dan bahan hidroponik dalam sistem hidroponik NFT, beserta cara membuatnya.
1. Alat dan Bahan Hidroponik NFT
Untuk berkebun dengan sistem NFT yang pertama adalah mempersiapkan alat dan bahan hidroponik NFT.
Alat yang perlu Anda siapkan antara lain adalah hand bor, satu set hole saw, meteran, penggaris, cutter dan spidol.
2. Cara Membuat NFT Beserta Cara Menanamnya
Setelah mempersiapkan alat dan bahan hidroponik untuk sistem NFT. Selanjutnya adalah cara membuatnya, pertama bentuklah pipa PVC sesuai keinginan. Aturlah jumlah lubang dan jarak tanam, dan pastikan jaraknya tidak terlalu berdekatan. Setelah pembuatan lubang di pipa paralon selesai, maka selanjutnya adalah proses penanaman dengan menggunakan media tanam rockwoll.
Proses penanaman hidroponik NFT yang pertama adalah dengan meletakkan anak semai benih ke tengah netpot yang sudah diberi rockwoll yang ada di paralon. Selanjutnya, rockwoll yang sudah Anda tumpangkan pada netpot dipotong dengan ukuran 1,5cm setiap 9,5 cm. Lalu, tancapkan 5 biji anak semai atau sesuai kebutuhan pada rockwoll tersebut.
Jika anak semai tidak menyentuh larutan nutrisi, maka potong kain flanel dan letakkan di dasar netpot dengan ujung kain menyentuh larutan. Manfaat kain flanel adalah sebagai sumbu pengantar larutan ke akar anak semai. Masukkan rockwoll yang sudah diberi bibit semai ke netpot, lalu masukkan netpot pada pipa yang sudah Anda lubangi.
Baca Juga : Manfaat dan Cara Menggunakan Pupuk NPK Mutiara 16-16-16 untuk Tanaman Pertanian!
3. Kelebihan dan Kekurangan Sistem Hidroponik NFT
Sistem hidroponik NFT memiliki beberapa kelebihan, antara lain memungkinkan tanaman dapat berproduksi sepanjang tahun. Selain itu, karena lapisan air yang mengalir pada sistem ini sangat tipis hanya sekitar 3 mm saja. Maka, dapat menghemat penggunaan air.
Kelebihan lainnya membutuhkan volume larutan hara yang lebih rendah daripada kultur air lainnya. Lebih mudah mengatur suhu di sekitar perakaran tanaman, lebih mudah mengontrol hama dan penyakit, kepadatan tanaman per unit area lebih tinggi. Sehingga, hasil tanaman lebih bersih karena tidak ada sisa tanah atau media lainnya.
Sedangkan kekurangannya adalah tanaman akan lebih sensitif saat mengalami gangguan aliran air dari pemadaman listrik. Seperti tanaman akan mudah menjadi layu. Karena tanaman dalam sistem hidroponik ini berbagi nutrisi yang sama persis, maka penyakit yang terbawa air dapat dengan mudah menyebar dari satu tanaman ke tanaman lainnya.
Demikian tadi pembahasan mengenai berbagai alat dan bahan hidroponik yang dibutuhkan dalam sistem hidroponik dan sistem hidroponik NFT. Semoga bermanfaat.