Keladang.com – Agar padi tumbuh optimal dan hasil panen melimpah ada beberapa teknik pemupukan padi yang benar. Sebagai sumber harapan, pupuk merupakan salah satu hal yang memegang peranan penting dalam meningkatkan produktivitas tanaman pangan. Sehingga, petani harus benar-benar memupuk tanaman padi dengan cara yang benar dan jenis pupuk yang tepat.
Jika teknik pemupukan padi salah, seperti dengan menggunakan pupuk kimia secara terus menerus pada dosis tinggi pada tanaman padi. Maka, akan dapat berpengaruh negatif terhadap lingkungan, dan juga menurunkan tingkat efesiensi penggunaannya. Sehubungan dengan hal tersebut maka perlu adanya upaya untukmeningkatkan efesiensi pemupukan dengan mengelola pupuk secara tepat sesuai dengan kebutuhan tanaman dan kondisi lahan agar produktivitas tinggi.
Baca Juga : 6 Cara Menanam Daun Mint Paling Mudah dengan Memperbanyak Sebanyak-banyaknya!
4 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Teknik Pemupukan Padi
Sama dengan tanaman lain, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam teknik pemupukan padi yang benar. Teknik pemupukan yang benar merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam budi daya tanaman padi. Salah satu tujuan pemupukan pada tanaman padi adalah untuk memastikan nutrisi atau unsur hara kebutuhan tanaman padi dapat tercukupi.
Sama seperti halnya jenis tanaman lainnya, tanaman padi membutuhkan pupuk untuk membuat pertumbuhan dan produktivitasnya optimal. Dan pada setiap fase pertumbuhan tanaman padi akan memerlukan jenis pupuk dan dosis pupuk yang berbeda. Untuk mengetahui cara memupuk tanaman padi yang benar ada beberapa faktor yang harus Anda perhatikan, antara lain berikut ini.
1. Jenis Pupuk yang Tepat
Salah satu faktor penting dalam menerapkan teknik pemupukan padi yang benar adalah pemilihan jenis pupuk yang tepat. Pemilihan pupuk yang tepat sangat penting dilakukan karena tidak semua jenis pupuk sesuai untuk tanaman padi. Pupuk yang tepat untuk tanaman padi harus mengandung nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) atau pupuk NPK. Dan pupuk NPK memiliki dua jenis, yaitu pupuk tunggal dan majemuk.
Untuk pupuk NPK tunggal, antara lain Urea, SP36, juga KCl. Sedangkan pupuk NPK majemuk antara lain ada pupuk phonska dan mutiara.
2. Pemberian Dosis Pupuk yang Tepat
Selain memberikan jenis pupuk yang tepat, teknik pemupukan padi yang benar selanjutnya adalah memberikan sesuai anjuran atau dosis. Sebab, pemberian pupuk yang berlebihan atau kurang akan dapat menyebabkan tanaman padi gagal pertumbuhan. Saat tanaman padi berumur 0-10 hari setelah tanam (HST), maka berikan pupuk NPK phonska dengan dosis 150 kg/ha.
Dan ketika memasuki umur 15-21 HST, tambahkan dosis pupuk menjadi 150 kg/ha NPK phonska dan 50 kg/ha urea. Kemudian, saat tanaman padi berumur 35-40 HST, berikan pupuk urea saja dengan dosis 50-100 kg/ha.
3. Teknik Pemupukan Padi yang Benar
Selanjutnya teknik pemupukan padi yang benar adalah dengan memberikan pupuk pada waktu yang tepat. Waktu pemupukan yang tepat untuk tanaman padi adalah pada pagi hari. Karena pada saat itu, tanaman padi mampu menyerap nutrisi dengan baik sehingga pemupukan akan lebih efektif.
Selain itu, pemberian pupuk pada tanaman padi juga harus Anda lakukan dengan cara benar. Caranya dengan menaburkan pupuk secara merata pada semua petakan tanaman.
Baca Juga : 6 Cara Budidaya Kelapa Sawit yang Benar Agar Aman dan Cepat Besar
4. Faktor yang Mempengaruhi Efisiensi Penggunaan Pupuk
Selain beberapa faktor yang perlu Anda perhatikan dalam pemupukan padi yang benar. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi efisiensi penggunaan pupuk pada tanaman padi, antara lain berikut ini.
- Macam tanah atau lahan pertanian
- Pengelolaan hama dan penyakit pada tanaman padi.
- Jenis atau varietas padi yang ditanam. waktu pemberian pupuk musim dan waktu tanam Sumber atau macam pupuk.
- Tataguna air atau irigasi.
- Rotasi tanaman.
- Pengendalian gulma.
Dalam praktiknya, petani juga dapat meningkatkan efisiensi pemupukan dengan langkah-langkah berikut ini.
- Setelah menyebar pupuk secara merata, maka campur dan aduk dengan lumpur, misalnya pemupukan bersamaan dengan menggaru atau melandak rumput. Sehingga kehilangan efektivitas pupuk tidak hilang ataupun berkurang.
- Lakukan pemupukan pada saat air tidak mengalir, namun saat tanah dalam keadaan macak-macak. Sehingga pupuk yang larut akan segera diikat oleh partikel-partikel halus dalam tanah.
- Penetapan kebutuhan dan waktu aplikasi pupuk yang tepat berdasarkan alat bantu seperti Bagan Warna Daun untuk pupuk Nitrogen.
Teknik Pemupukan Tanaman Padi
Pada dasarnya, teknik pemupukan padi tanaman padi sangat relatif, tidak ada ukuran secara pasti dosis dan waktu yang ditentukan. Hal ini karena ada banyak sekali faktor yang harus diperhatikan. Selain itu, struktur tanah dengan kondisi unsur hara yang berbeda-beda antara tempat satu dengan yang lainnya juga berbeda.
Berikut ini adalah teknik pemupukan padi yang paling tepat untuk tanaman padi.
1. Teknik 1
- Jika Anda menggunakan kombinasi pupuk tunggal (Urea, SP-36 dan KCI). Maka, perbandingan pupuk masing-masing jenis per hektar adalah sebagai berikut: Pupuk Nitrogen (Urea) : 200 kg – 250 kg Pupuk Phospor (SP36) : 100 kg – 150 kg Pupuk Kalium (KCl) : 75 kg – 100 kg. Untuk waktu pemberian pupuk pada tanaman padi juga memerlukan perhitungan yang tepat, karena sangat bervariasi dan berbeda satu dengan lainnya. Antara lain berikut ini.
- Satu hari sebelum penanaman bibit, lakukan penyebaran pupuk SP36 sesuai dosis ke lahan sawah.
- Setelah umur 7 HST, lakukan penyebaran pupuk urea ±30 persen (±70 kg) dan pupuk KCl sebesar 50 persen (±40 kg).
- Saat umur 20 hari, maka lakukan penyebaran urea sebesar 40 persen.
- Kemudian setelah umur 30 HST, lakukan penyebaran urea 30 persen dan KCl 50 persen.
2. Teknik 2
Jika menggunakan dosis pupuk seperti dosis diatas (urea, SP36 dan KCI) dan dengan pengecekan warna daun dengan menggunakan Bagan Warna Daun (BWD). Maka, Anda dapat melakukan cara tanam seperti berikut ini.
- Sebarkan pupuk SP36 hingga 100 persen, satu hari sebelum tanam.
- Setelah umur 7 hari, maka sebarkan pupuk urea 30 persen dan KCl 50 persen.
- Dan setelah proses ini, lakukan pengecekan (tes) terhadap warna daun dengan BWD setiap seminggu sekali.
- Selanjutnya, perhatikan dan cek apakah memerlukan penambahan urea atau tidak. Jika memang perlu, maka lakukan penambahan urea kira-kira 10 persen saja.
- Pastikan lakukan pengecekan secara berkala sampai tanaman padi berumur 40 hari.
- Setelah mencapai umur 30 hari, maka berikan lagi KCl 50 persen.
Baca Juga : Bagaimana Cara Memilih Bibit Durian Unggul Berkualitas? Simak Tipsnya Berikut Ini!
3. Teknik Pemupukan Padi
Selanjutnya, jika menggunakan urea dan NPK (Ponska) dengan perbandingan ukuran 100 kg urea dan 300 kg Ponska, per hektar. Berikut ini teknik pemupukan padi yang benar.
- Tebarkan urea 30 persen dan Ponska 50 persen, saat 7 hari setelah tanam.
- Pada umur 20 HST, berikan lagi urea 40 persen.
- Lalu, umur 30 HST, tambahkan urea 30 persen dan Ponska 50 persen.
- Jika menggunakan BWD, maka setelah umur 7 hari, tidak perlu memberikan urea, namun cukup berikan Ponska 50 persen.
- Lalu, setelah satu minggu lakukan pengetesan dengan BWD dan jangan lupa jika hasil belum maksimal maka tambahkan urea kira-kira 10 persen lagi.
- Lakukan pengetesan setiap seminggu sekali dengan BWD.
- Saat umur 30 HST, sebarkan lagi Phonska 50 persen sisanya.
Demikian tadi teknik pemupukan padi yang tepat dan benar agar produktivitas tanaman padi optimal dan hasil panen padi berlimpah. Semoga bermanfaat.