Pupuk organik adalah jenis pupuk yang pembuatannya berasal dari bahan sisa-sisa tanaman, hewan dan manusia sehingga banyak juga yang menyebutnya sebagai pupuk alam. Beberapa contoh dari jenis pupuk organik di antaranya ada pupuk kandang, pupuk kompos, pupuk hijau, pupuk limbah rumah tangga dan lain sebagainya.
Tanaman membutuhkan perawatan yang intensif untuk mendukung pertumbuhannya, di antaranya dengan memenuhi kebutuhan nutrisinya dengan menggunakan pupuk organik.
Jenis Pupuk Organik Paling Banyak Digunakan Petani dan Kegunaannya
Menurut Peraturan Menteri Pertanian tentang Pupuk Organik dan Pembenah Tanah, yang disebut dengan pupuk organik yaitu pupuk yang terbuat dari sebagian besar atau seluruhnya dari bahan organik dari tanaman atau hewan yang sudah melalui proses rekayasa.
Bentuk pupuk ini bisa berbentuk cair atau padat yang digunakan dengan tujuan untuk memperbaiki sifat kimia, fisik dan biologi tanah. Beberapa informasi bahkan menyebutkan, penggunaan pupuk organik diklaim bisa menekan biaya produksi petani sehingga jauh lebih murah daripada penggunaan pupuk an-organik.
Pupuk alami alami ini bisa dibuat dari berbagai ragam jenis bahan yang tersedia di sekitar kita, seperti memanfaatkan sisa bahan dapur (bonggol jagung, jerami hingga sabut kelapa), kotoran hewan, serbuk kayu, limbah pabrik, limbah pasar dan lainnya. Berikut ini ada beberapa jenis pupuk organik yang banyak digunakan oleh para petani di Indonesia :
1. Pupuk Hijau
Pupuk hijau adalah jenis pupuk yang terbuat dari tanaman yang ditanam dengan tujuan untuk digunakan sebagai pupuk, atau bisa juga dengan memanfaatkan sisa hasil panen. Tanaman jenis kacang-kacangan menjadi bahan utama terbaik untuk pupuk hijau karena memiliki kandungan nitrogen yang lebih tinggi dibandingkan jenis tanaman lainnya. Pupuk hijau banyak digunakan untuk membantu meningkatkan kualitas dan produktivitas tanah yang digunakan sebagai media tanam tumbuhan.
2. Pupuk Kompos
Merupakan jenis pupuk yang dibuat dari sisa bahan organik seperti hewan, tumbuhan dan limbah organik kemudian secara alami mengalami penguraian. Pupuk jenis ini akan mempunyai kelebihan di antaranya menjadikan tanah yang diberi pupuk ini lebih subur, gembur dan meningkatkan unsur kadar hara khususnya pada jenis tanah berpasir.
Adapun jenis materi yang diuraikan seperti sisa tanaman, sisa makanan atau bahan organik lainnya akan diuraikan dengan menggunakan proses biologis dengan bantuan cacing tanah, bakteri, jamur atau kapang.
3. Pupuk Kandang
Jenis pupuk ini memiliki proses pembuatan yang terbilang sangat sederhana dan biasa digunakan sebagai dasar tanaman dengan bahan sumber pupuk adalah kotoran hewan ternak ataupun unggas. Kegunaan pupuk kandang ini pun sangat bagus di antaranya untuk membantu menyuburkan tanah dan tumbuhan dikarenakan di dalam pupuk ini mengandung unsur hara dan nutrisi makro yang tinggi.
Selain itu, pupuk kandang juga bisa digunakan untuk membantu memacu aktivitas biologi tanah, membantu perkembangan kehidupan mikroorganisme tanah dan memperbaiki struktur fisik tanah yang akan ditanami.
4. Pupuk Organik Cair
Pupuk yang proses pembuatannya melalui proses fermentasi bahan organik seperti limbah dapur, tumbuhan maupun kotoran hewan. Pupuk yang berbentuk cair ini terbuat dari urine ternak ataupun hasil fermentasi bahan organik seperti buah-buahan busuk sehingga memiliki kandungan nutrisi yang bisa diserap dengan mudah oleh tanaman. Banyak petani yang menggunakan pupuk cair untuk menjadi pupuk penyiraman atau pupuk daun.
5. Pupuk Guano
Merupakan jenis pupuk yang terbuat dari bahan utama berupa kotoran kelelawar yang memiliki kandungan kadar nitrogen yang tinggi, kadar unsur fosfat yang terbaik dan kadar kalium yang besar. Jenis pupuk guano ini terdiri dari dua jenis yaitu pupuk padat dan pupuk cair yang sebaiknya digunakan pada waktu menjelang masa panen, pembungaan dan pembentukan buah.
Kegunaan dari pupuk guano ini di antaranya adalah untuk membantu meningkatkan produktivitas tanah yang kekurangan unsur hara, menguatkan batang dan memaksimalkan pertumbuhan daun baru dan bisa menjadi activator pada proses pembuatan pupuk kompos.
6. Pupuk Hayati
Jenis pupuk mikrobiologis yang bekerja dengan cara memanfaatkan organisme yang masih hidup. Di dalam pupuk ini terdapat mikroorganisme yang bermanfaat seperti jamur, alga dan bakteri yang bisa membantu meningkatkan aktivitas biologis dalam tanah, membantu memperbaiki kualitas tanah dan membantu tanaman untuk memaksimalkan penyerapan nutrisi. Jenis pupuk alami ini tidak seperti jenis pupuk biasa yang bisa langsung digunakan dengan menambahkannya ke dalam tanah.
7. Humus
Jenis pupuk yang berasal dari unsur organik yang terbuat dari proses pelapukan atau dekomposisi dari ranting tanaman dan dedaunan yang membusuk. Penggunaan pupuk humus akan membantu meningkatkan kesuburan tanah, meningkatkan kemampuan tanah dalam menahan air, meningkatkan ketersediaan nutrisi, mencegah erosi dan meningkatkan struktur tanah yang diolah. Humus juga bisa dibuat dari bahan baku limbah pertanian, peternakan, kayu, makanan hingga sampah rumah tangga.
8. Pupuk Serasah
Merupakan jenis pupuk yang mempunyai kandungan senyawa berbasis karbon yang berasal dari limbah organik nabati atau komponen tanaman yang sudah tak bisa dipakai lagi serta sudah mengalami perubahan warna dan bentuk.
Pupuk ini memiliki kandungan bahan organik dan nutrisi yang bisa digunakan untuk memperbaiki kesuburan tanah dan mendukung pertumbuhan tanaman agar lebih maksimal. Bahan utama pupuk ini berasal dari ranting, dedaunan dan serasah organik lainnya yang terkumpul di permukaan tanah yang ada di area vegetasi alami seperti hutan misalnya.
9. Pupuk Bioboost
Jenis pupuk alami atau organik yang digunakan untuk memberikan nutrisi pada tanaman kelapa sawit yang memiliki kandungan mikroorganisme tanah yang unggul sekaligus berguna untuk membantu meningkatkan kesuburan tanah sebagai hasil dari proses biokimia tanah.
Pupuk jenis ini sangat baik jika digunakan dengan cara mengombinasikannya dengan pupuk kandang, kompos dan pupuk kimia sehingga hasil pertanian bisa lebih meningkat baik jumlah dan kualitasnya. Jika Anda ingin mengurangi penggunaan pupuk kimia bisa memanfaatkan pupuk bioboost ini.
10. Pupuk Organik Marolis
Jenis pupuk alami yang berbentuk cair yang digunakan dengan cara disemprotkan pada tanaman. Pupuk jenis ini memiliki bau yang tak sedap dikarenakan terbuat dari bahan organik, namun penggunaannya sangat efektif untuk mengurangi wabah tikus, ulat hingga wereng sehingga tanaman bisa tumbuh kembang dengan maksimal hingga masa panen sekaligus membantu mengurangi ketergantungan pada pupuk anorganik.
Kelebihan lainnya dari menggunakan pupuk dari bahan organik ini adalah menjadikan tanah lebih sehat, sehingga pupuk ini sangat baik jika digunakan pada lahan pertanian padi hingga jagung untuk hasil panen yang lebih maksimal.
Kesimpulan
Itulah beberapa jenis pupuk organik yang saat ini banyak digunakan oleh para petani di sekitar kita. Pupuk ini bisa disebut jenis pupuk yang lebih ramah lingkungan karena menggunakan jenis bahan yang lebih aman untuk lingkungan hidup. Penggunaan bahan organik juga menjadi sebuah praktik pertanian organik yang bebas dari penggunaan bahan pestisida sintetis dan bahan kimia berbahaya yang bisa membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia.