Pemupukan merupakan langkah yang penting dalam usaha budidaya tanaman, termasuk tanaman padi. Pemupukan ini nantinya akan menjadi salah satu faktor yang menentukan pertumbuhan dan hasil tanaman padi, selain faktor pemilihan benih hingga lokasi lahan. Adapun jenis pupuk untuk tanaman padi yang bagus yaitu sebagai berikut, lengkap dengan tips mengaplikasikannya.
Jenis Pupuk yang Bagus untuk Padi
1. Pupuk Organik
Pemberian pupuk organik pada lahan tanam padi akan membantu meningkatkan kesuburan tanah. Dilansir dari Antaranews pertanian bahwa lahan sawah di Indonesia kebanyakan memiliki kandungan C-organik yang sangat rendah, yaitu di bawah 2 persen. Padahal sebuah tanah dapat dikatakan subur apabila mempunyai kandungan C-organik hingga 5 persen. Sehingga dibutuhkan pupuk untuk meningkatkan kadarnya tersebut.
Dimana pupuk organik sendiri merupakan pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa tanaman maupun hewan. Pupuk organik yang bisa digunakan untuk membuat tanah menjadi lebih subur ada banyak macamnya, misalnya pupuk organik cair hingga pupuk kompos.
Pupuk organik cair umumnya dapat diperoleh dengan mudah di pasaran, begitu pula dengan pupuk kompos. Anda bahkan dapat membuat sendiri pupuk kompos dari sampah rumah tangga. Pengomposan biasanya akan memakan waktu sekitar 2 minggu sampai dapat digunakan. Pemberian kompos ini dapat menambah kemampuan tanah dalam menyimpan air serta menyerap nutrisi dari pupuk lainnya.
2. Pupuk Nitrogen
Jenis pupuk untuk tanaman padi yang bagus berikutnya yaitu pupuk nitrogen. Unsur nitrogen (N) menjadi unsur yang paling cepat terlihat pengaruhnya terhadap tanaman. Pemberian pupuk anorganik ini akan merangsang pertumbuhan vegetatif padi hingga meningkatkan jumlah anakan.
Biasanya tanaman akan menunjukkan pelebaran daun, pembesaran batang, dan akar menjadi lebih panjang. Karena nitrogen dapat merangsang pembentukan klorofil sebagai sumber energi bagi tumbuhan. Tidak heran jika pertumbuhan pada tanaman pun terlihat bertambah secara signifikan.
Umumnya, ciri tanaman padi yang kekurangan unsur nitrogen yaitu tanaman menunjukkan pertumbuhan yang lambat dan warnanya pucat kekuningan. Jika terlihat demikian, anda bisa memberikan pupuk nitrogen tunggal menggunakan ZA atau pupuk majemuk menggunakan phonska. Namun pastikan tidak berlebihan karena dapat mengakibatkan padi mudah terserang hama.
3. Pupuk Phosphate
Selain membutuhkan unsur N atau nitrogen, tanaman padi juga membutuhkan unsur phosphate (P) atau fosfor yang berfungsi sebagai sumber tenaga bagi tanaman agar dapat bertumbuh. Pemberian pupuk fosfor ini akan membantu memperkuat akar, memperkuat vigor anakan sehingga padi tidak mudah rebah, serta memacu terbentuknya bunga.
Anda bisa mendapatkan pupuk fosfor tersebut pada pupuk SP-36. Pemberiannya bisa dilakukan apabila padi terlihat menunjukkan ciri-ciri kekurangan unsur P. Adapun ciri padi yang kekurangan unsur ini yaitu padi terlihat pendek dengan bentuk daun meruncing berwarna hijau gelap.
4. Pupuk Kalium
Tanaman padi yang kekurangan unsur kalium (K) akan terlihat kering pada daunnya, hingga bagian sisi-sisi tanaman tampak seperti terbakar. Jika demikian, maka jenis pupuk untuk tanaman padi yang bagus yakni pupuk KCL dan pupuk phonska yang punya kandungan kalium tinggi. Anda bisa menemukannya dengan mudah di toko-toko pertanian saat ini.
Pemberian pupuk dengan kandungan kalium tersebut berperan sebagai aktivator berbagai enzim. Sehingga mampu meningkatkan ketahanan tanaman terhadap hama penyakit dan kekeringan serta memperbaiki kualitas gabah yang dihasilkan.
Panduan Pemupukan Padi
1.Pemupukan Dasar
Setelah mengetahui jenis-jenis pupuk yang bagus untuk tanaman padi, berikutnya anda perlu memahami panduan pemupukannya. Meski sebenarnya tidak ada aturan baku mengenai pemupukan ini, sebab pemupukan juga dipengaruhi oleh faktor cuaca dan harus menyesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah sebagai lahan tanam.
Jadi tahap pemupukannya mungkin bisa berbeda-beda pada setiap petani. Akan tetapi anda dapat mempertimbangkan panduan ini sebagai pemula. Umumnya pemupukan dasar dilakukan 1 hari sebelum tanam. Misalnya anda bisa menggunakan pupuk dengan kandungan phospat yang bermanfaat untuk tanah dan tanaman.
Pada lahan sawah yang sering ditanami secara intensif, penggunaan bahan pembenah tanah berupa dolomit hingga zeolite juga dianjurkan. Pemberian bahan tersebut dilakukan setidaknya 1 tahun sekali dengan tujuan mengikat sisa-sisa bahan kimia pupuk. Pemberiannya dilakukan dengan rentang waktu 1-2 minggu sebelum penanaman.
2. Pemupukan Susulan
Setelah pemupukan dasar, pemberian jenis pupuk untuk tanaman padi dilakukan dengan komposisi sesuai fase tanaman. Ini disebut pemupukan susulan, biasanya dilakukan sebanyak 3 kali pemupukan susulan. Pemupukan susulan pertama dilakukan ketika padi berusia 7-10 HST (hari setelah tanam).
Pemupukan susulan kedua dilakukan ketika padi berusia 21 HST, dan pemupukan susulan ketiga dilakukan ketika padi berusia 42 HST. Untuk dosis tidak harus sama persis, karena harus memperhatikan luas lahan serta struktur tanahnya. Biasanya luas lahan yang mencapai 1 hektar membutuhkan nitrogen (pupuk urea) 300 kg, fosfor (SP36/TSP) 100 kg, dan kalium (KCL) 100 kg dalam satu musim tanam padi.
Anda bisa menggunakan Urea 75 kg/ha, SP-36 100 kg/ha serta KCL 50 kg/ha pada pemupukan susulan pertama. Kemudian menggunakan pupuk urea dengan takaran sebanyak 150 kg/ha pada pemupukan susulan kedua. Serta menggunakan 75 kg/ha urea serta 50 kg/ha KCL pada pemupukan susulan ketiga.
3. Pupuk Pelengkap
Selain pemupukan dasar dan pemupukan susulan, ada juga tahap pemberian pupuk pelengkap. Pemberian pupuk pelengkap ini dikenal dengan istilah pupuk daun. Jenis pupuk untuk tanaman padi tersebut merupakan langkah korektif, apabila ada salah satu atau beberapa pupuk yang telah diberikan sebelumnya ternyata tidak terserap dengan baik oleh tanaman.
Sebab meskipun sudah diberikan pupuk secara rutin, tidak ada yang menjamin bahwa semua kandungan baik pada pupuk tersebut akan terserap secara optimal oleh tanaman. Entah karena faktor pH tanah yang terlalu asam, pupuk terdegradasi, atau bahkan pupuk terbuang bersama dengan aliran air. Maka dari itu, dilakukan pemberian pupuk pelengkap untuk memastikannya.
Penggunaan pupuk daun sendiri direkomendasikan pada usia 15, 22, dan 29 hari setelah tanam untuk fase vegetatif. Kemudian lakukan lagi pada usia 55 dan 62 hari setelah tanam untuk masa inisiasi malai. Terakhir, pemberian pupuk pelengkap dilakukan pada usia 75 dan 82 hari setelah tanam untuk persiapan fase generatif tanaman.
Faktor Efisiensi Penggunaan Pupuk
Sebagai tambahan informasi, anda juga perlu mengetahui beberapa faktor yang menentukan efisiensi penggunaan pupuk. Jadi ada kalanya tanaman mungkin tidak terlihat tumbuh dengan baik, meskipun jenis pupuk untuk tanaman padi yang digunakan sudah bagus.
Faktor yang menentukan efisiensi tersebut antara lain jenis tanah, varietas padi yang ditanam, musim dan waktu tanam padi, waktu pemberian pupuk, rotasi tanaman, pengelolaan hama dan penyakit, pengendalian gulma, serta tata guna air. Jadi pastikan semua faktor ini juga diperhatikan agar anda mendapatkan hasil yang berkualitas ketika panen.
Sudah tahu bukan jenis pupuk yang bagus untuk tanaman padi dan bagaimana cara pemberiannya ? Yuk mulai bercocok tanam padi sekarang. Siapkan lahan dengan baik dan mulailah memberikan pupuk dasar terlebih dahulu sebelum proses tanam. Semoga berhasil!