Cara membuat hidroponik sederhana bisa Anda lakukan sendiri di rumah. Pada dasarnya, metode penanaman hidroponik ini tidak membutuhkan tanah, namun menggunakan larutan air dan nutrisi. Air yang dicampur nutrisi bisa menggantikan peran dari unsur hara yang terdapat di dalam tanah.
Kelebihan dari cara penamanan ini yaitu tidak membutuhkan lahan pertanian yang luas untuk menanamnya. Misalnya Anda menanam hidroponik menggunakan sistem pompa, maka air yang Anda alirkan tidak terbuang sia-sia karena langsung mengalir kembali dalam wadah penampung.
Cara Mudah Membuat Hidroponik Sederhana di Rumah
Bagi Anda yang ingin membuat hidroponik di rumah, terdapat cara sederhana yang bisa Anda terapkan. Berikut ini 4 cara membuat hidroponik sederhana di rumah.
1. Wick System
Penggunaan wick system ini cocok untuk pemula karena media yang digunakan sederhana dan mudah untuk diterapkan. Sistem ini juga tidak membutuhkan pompa dan listrik.
Alat yang Anda butuhkan adalah botol bekas dengan ukuran 1000 ml atau 1 liter, gunting, pisau atau cutter, dan sumbu yang berasal dari kain flannel atau bekas untuk pengalir nutrisi.
Kemudian bahan yang Anda butuhkan adalah benih tanaman, larutan nutrisi pupuk yang biasanya menggunakan nutrisi Abmix, dan media tanam seperti sekam, pasir atau rockwool.
Cara membuatnya yaitu siapkan botol bekas dengan ukuran satu liter, gunting, pisau, larutan nutrisi, dan kain flannel. Lalu, potonglah botol ke dalam dua bagian kemudian tutupnya Anda lubangi.
Selanjutnya gabungkanlah kedua potongan itu dengan membalik bagian atas dari botol yang menghadap ke bawah. Pasanglah kain flannel yang terdapat di lubang tutup botol, hal ini bertujuan untuk menyerap nutrisi air.
Isilah bagian lapisan atas botol menggunakan media tanam, misalnya rockwool atau pasir. Kemudian, isilah lapisan bawah menggunakan larutan nutrisi. Barulah tanam bibit tanaman tepat pada lapisan atas botol.
2. Floating System
Selain wick system, pemula juga bisa mencoba cara membuat hidroponik sederhana dengan floating system. Cara ini juga tidak membutuhkan pompa dan listrik layaknya sistem sebelumnya di atas.
Alat yang Anda butuhkan adalah styrofoam, gunting, pisau, wadah penampung, dan netpot. Sementara itu bahan yang dibutuhkan diantaranya media tanam (spons atau rockwool), benih tanaman, dan larutan nutrisi AB Mix.
Cara membuatnya yaitu dengan menyiapkan styrofoam, netpot, wadah penampung, rockwool, benih tanaman, dan nutrisi AB Mix. Lalu, benih tanaman Anda semai terlebih dahulu pada media tanam rockwool sampai muncul sekitar dua sampai empat daun.
Berilah lubang pada styrofoam yang seukuran dengan netpot dan berjarak tiga sampai lima cm antar lubang. Setelah itu letakkan media tanam yang diberi celah pada bagian tengahnya dalam netpot yang sudah terdapat dua sampai empat daun.
Kemudian isilah bak penampung yang sudah berisikan larutan AB mix. Lanjutkan dengan meletakkan styrofoam di atas wadah penampung yang isinya air lalu biarkan layaknya mengapung.
3. Sistem Sumbu
Jika Anda menggunakan sistem sumbu maka alat yang Anda butuhkan adalah ember untuk penampung air, larutan nutrisi AB mix, tali katun atau nilon, media tanam, bibit tanaman, dan nampan tanam.
Cara membuat hidroponik ini dengan mengisi ember menggunakan larutan nutrisi AB Mix dan air. Kemudian ember ini akan berada di bagian awah nampan yang mampu menampung tanaman dan juga media tanam.
Hubungkanlah satu sampai dua sumbu pada lubang yang terdapat pada bawah nampan tumbuh. Jika perlu, Anda bisa membuat lubang dengan bor pada nampan. Lalu, sumbu menyerap air yang berasal dari ember penampung.
Selanjutnya media taman yang sudah berisi bibit tanaman Anda letakan pada ember, kemudian gunakan media tanam yang alirannya tidak terlalu cepat. Anda bisa menggunakan cahaya alami, namun jika tidak memadai maka bisa menggunakan lampu tambahan.
4. Menggunakan Pipa PVC
Cara membuat hidroponik sederhana bisa menggunakan pipa PVC. Anda bisa memanfaatkan pipa PVC yang Anda susun secara bertingkat.
Alat dan bahan yang perlu Anda persiapkan adalah 4 pipa PVC atau sesuai kebutuhan, konektor siku PVC, satu tutup PVC, wadah yang berukuran besar dengan penutup, pompa hidroponik, netpot, media tanam, dan pipa air.
Sementara cara membuatnya yaitu dengan memotong pipa PVC yang sesuai panjangnya. Lalu, hubungkanlah potongan tersebut dengan konektor pipa, Anda bisa membentuknya secara bertingkat. Selanjutnya, buatlah lubang di pipa PVC sesuai dengan ukuran netpot.
Buatlah larutan nutrisi AB Mix, lalu tempatkanlah pompa air pada dasar wadah, isilah menggunakan larutan nutrisi. Hubungkanlah selang pompa pada pipa PVC. Kemudian masukkan media tanam ke dalam netpot, lalu letakkan netpot yang berisi media tanam sekaligus tanaman pada lubang pipa.
5. Sistem Tetes Hidroponik
Langkah ini menggunakan metode larutan nutrisi yang diteteskan atau diinjeksikan ke akar tanaman melalui selang atau pipa. Ini adalah sistem hidroponik sederhana yang paling umum digunakan dan dapat diotomatisasi dengan mudah.
Berikut langkah-langkah umum untuk membuat hidroponik dengan sistem drip (sistem tetes):
Bahan dan Alat yang Dibutuhkan:
- Pot tanaman hidroponik
- Tabung atau pipa PVC dengan diameter sekitar 2-3 inci
- Pipa kecil atau selang plastik (biasanya berdiameter sekitar 1/4 inci)
- Pompa air yang sesuai
- Filter air (opsional)
- Timer atau alat pengatur interval
- Keran untuk mengatur aliran air
- Perlengkapan hidroponik (media tanam, larutan nutrisi)
- Tanaman yang akan ditanam
Langkah-langkah Membuat Sistem Hidroponik Drip:
- Persiapan Pot: Pot hidroponik digunakan untuk menanam tanaman. Pastikan pot memiliki lubang kecil di bagian bawahnya untuk mengalirkan air keluar.
- Buat Saluran Utama: Pot PVC digunakan sebagai saluran utama untuk mengalirkan larutan nutrisi ke tiap tanaman. Pot PVC ini ditempatkan di atas tanaman, dan ujungnya harus miring agar air dapat mengalir ke bawah.
- Pasang Pipa Kecil: Gunakan pipa kecil atau selang plastik untuk membuat cabang dari saluran utama (pot PVC) ke tiap pot tanaman. Pastikan setiap pot tanaman terhubung dengan selang ini.
- Pasang Pompa Air: Pasang pompa air di dalam bak penampungan air atau reservoir yang berisi larutan nutrisi. Pompa ini akan mengalirkan larutan nutrisi ke saluran utama (pot PVC). Pastikan ada filter air (opsional) untuk menjaga agar pompa tidak tersumbat oleh endapan tanah.
- Atur Timer: Hubungkan timer ke pompa air. Ini akan mengatur interval seberapa sering pompa air harus mengalirkan larutan nutrisi ke tanaman Anda.
Sistem hidroponik drip ini sangat efisien dalam penggunaan air dan nutrisi karena memberikan nutrisi tepat ke akar tanaman. Pastikan Anda memilih jenis larutan nutrisi yang sesuai dengan tanaman yang Anda tanam dan menjaga pH serta kecukupan nutrisi pada tanaman.
2. Hal yang Harus Anda Perhatikan
Ketika Anda hendak menerapkan sistem hidroponik untuk menanam, terdapat beberapa hal yang harus Anda perhatikan agar hasilnya maksimal. Penasaran apa saja? Yuk simak penjelasannya berikut ini.
1. Mempersiapkan Nutrisi
Nutrisi yang Anda butuhkan untuk membuat hidroponik adalah larutan nutrisi AB Mix. Tiap jenis nutrisi yang ada dalam jenis pupuk tersebut haruslah mengandung unsur hara untuk menunjang pertumbuhan tanaman.
Dalam membuat pupuk, Anda harus melarutkan masing-masing dari pupuk A dan pupuk B dengan air. Lalu, pupuk A dimasukkan ke dalam gelas ukur dan tambahkan air hingga 500 ml kemudian aduklah hingga larut. Pupuk A ini bisa Anda masukkan ke dalam botol yang berlabel A.
Cara ini pun harus Anda terapkan pada pupuk B juga. Selanjutnya campurkan kedua pupuk itu serta mengukurnya menggunakan ppm meter sesuai dengan tanaman yang Anda tanam.
2. Memilih Jenis Tanaman
Anda juga harus memperhatikan tanaman untuk sistem hidroponik sederhana ini. Jika Anda baru memulainya, cobalah menggunakan wick system atau floating system yang paling sederhana. Carilah tanaman yang mudah perawatannya serta memiliki usia panen singkat.
Pemilihan jenis tanaman untuk sistem hidroponik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk keberhasilan pertumbuhan dalam lingkungan hidroponik, kebutuhan nutrisi, dan preferensi pribadi.
3. Benih Berkualitas
Selanjutnya pemilihan benih yang Anda gunakan juga harus berkualitas. Keberhasilan budidaya hidroponik ini tergantung dari pemilihan benihnya.
Apabila Anda menggunakan benih tanaman berkualitas dan perawatannya maksimal maka peluang untuk tumbuh optimal lebih mudah tercapai. Sehingga peluang mendapatkan keuntungan menjadi semakin besar.
Seleksi dari benih tanaman bisa Anda sesuaikan dengan lingkungan budidaya penanamannya. Selain itu, ketika memilih varietas tanaman, Anda juga harus memperhatikan deskripsi dari varietas tersebut.
Hal ini bertujuan mengetahui karakteristik dari tanaman, misalnya ketahanan dari penyakit, toleransi panas, karakteristik buah, dan kebiasaan berbuah.
4. Pemeliharaan Tanaman
Selanjutnya, pengukuran pH juga penting untuk Anda ketahui agar bisa mengatur serapan dari unsur hara tanaman. Sehingga tidak akan terjadi defisiensi tanaman.
Kadar nutrisi yang ada dalam larutan bisa Anda ukur menggunakan Total Dissolved Solids (TDS) ataupun Parts per Millions (PPM). Hasil pengukuran nilai EC dari larutan menentukan kecepatan metabolismenya.
Itulah penjelasan tentang cara membuat hidroponik sederhana lengkap dengan hal-hal yang perlu Anda perhatikan. Semoga bermanfaat!