Keladang.com – Agar dapat tumbuh subur, tanaman sawit membutuhkan pupuk sebagai tambahan nutrisi termasuk pupuk Cu. Penggunaan pupuk untuk tanaman adalah untuk memenuhi kebutuhan unsur makro dan mikro pada tanaman. Unsur hara makro merupakan unsur hara yang dibutuhkan untuk tanaman dalam jumlah besar. Sedangkan unsur hara mikro adalah unsur hara dalam jumlah kecil karena juga diserap dalam jumlah kecil.
Tanaman sawit merupakan salah satu tanaman yang hasilnya menjadi komoditas ekspor. Sehingga, kebutuhan dan komposisi unsur hara mikro dan makro harus betul-betul diperhatikan. Dan pupuk yang mengandung unsur hara mikro seperti pupuk Cu merupakan pupuk wajib bagi tanaman kelapa sawit.
Apa itu Pupuk Cu?
Lalu apa itu pupuk Cu? Unsur tembaga (Cu) merupakan salah satu unsur hara mikro yang sangat penting bagi tanaman. Pupuk Cu adalah pupuk yang mengandung unsur tembaga, dan merupakan unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil pada bagian titik tumbuh. Dengan rentang 0,05 – 0,5 ppm dan 3-110 pada bagian lain. Meskipun tanaman hanya membutuhkan pupuk tembaga dalam jumlah yang sedikit.
Namun, pupuk ini memiliki manfaat penting bagi tanaman antara lain dapat membentuk klorofil atau zat hijau daun. Serta dapat membantu mempercepat reaksi fisiologi tanaman. Jika tanaman sawit kekurangan unsur ini akan membuat daun berwarna kuning pucat.
Dan semakin lama akan semakin mengering hingga membuatnya mati. Tanaman sawit yang kekurangan unsur tembaga, umumnya terjadi pada tanaman sawit yang tumbuh di tanah gambut. Dan sumber unsur pupuk Cu bisa diperoleh dari pupuk CuSO4.
Baca Juga : 8 Cara Budidaya Jamur Enoki dan Jamur Kancing, Sebagai Ladang Penghasil Cuan
1. Fungsi dan Peran Pupuk Cu untuk Tanaman
Pupuk Cu atau pupuk tembaga memiliki fungsi dan peran penting untuk tanaman sawit. Seperti penggunaan pupuk lain, manfaat pupuk tembaga dapat optimal jika Anda memberikannya sesuai dosis atau anjuran. Meskipun jarang terjadi, terkadang terjadi kekurangan dan juga keracunan pada tanaman sawit jika memberikan pupuk ini tidak sesuai dosis. Hal ini tentunya dapat memberikan efek negatif pada tanaman.
Berikut ini adalah fungsi dan peran pupuk tembaga untuk tanaman, termasuk untuk tanaman kelapa sawit.
- Dapat mengaktifkan beberapa enzim yang terlibat dalam sintesa lignin dan sistem enzimatik lainnya.
- Membantu melancarkan proses fotosintesis.
- Dapat membantu respirasi tanaman dan metabolisme karbohidrat serta protein pada tanaman.
- Dapat menambah rasa dan warna pada tanaman sayuran dan warna pada tanaman bunga.
- Dapat mengikat unsur nitrogen sebagai unsur makro tanaman.
2. Cara Mengunakan Pupuk Tembaga
Untuk memberikan pupuk Cu atau pupuk tembaga pada tanaman sawit dapat Anda lakukan dengan menggunakan beberapa cara. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan dalam memberikan pupuk Cu atau pupuk tembaga untuk tanaman sawit.
- Dengan cara melarutkan pupuk dalam air, kemudian semprotkan pada tanaman sawit.
- Ketika menggunakan pupuk tembaga ini, sebaiknya tidak Anda lakukan bersamaan dengan pupuk Urea.
- Pemberian pupuk tembaga, sebaiknya Anda lakukan setelah 4 minggu pemberian pupuk Urea agar kerja masing-masing pupuk dapat maksimal.
- Penggunaan pupuk tembaga sebaiknya tidak Anda lakukan secara berlebihan karena dapat berpotensi meracuni tanaman.
Pupuk Cu atau pupuk tembaga ini biasanya tersedia dalam bentuk pupuk yang mudah larut dan terurai secara bertahap. Maka, aplikasikan pupuk tembaga ini dengan cara yang benar sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
Jika Anda memberikan pupuk ini dengan cara disiram, maka kontrol dengan betul agar tidak terjadi kelebihan yang dapat membuat keracunan. Untuk lebih jelasnya, Anda dapat berkonsultasi dengan petugas pertanian. Untuk harga pupuk Cu 25 kg untuk sawit saat ini berkisar antara Rp 8.700.000 hingga Rp 17 jutaan.
3. Tanda-Tanda Tanaman Kekurangan Pupuk Cu
Unsur tembaga sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, termasuk tanaman kelapa sawit. Jika kekurangan unsur tembaga, kelapa sawit akan mengalami beberapa masalah seperti salah satunya daun dapat terbakar. Hal ini karena proses fotosintesis tidak berjalan baik. Berikut ini adalah beberapa tanda-tanda kelapa sawit kekurangan unsur tembaga.
- Daun terlihat pendek dan menguning pada masa pertumbuhan.
- Kekurangan tembaga akan membuat ujung kelapa sawit terbakar.
- Akan muncul bercak berwarna kuning di tengah anak daun kelapa.
- Akan muncul bercak berwarna kuning pada klorosis kelapa sawit.
- Munculnya daun mengerucut atau terjadi penguncupan daun.
- Terjadinya klorosis atau menguning di seluruh bagian daun atau di antara tulangan daun.
- Daun-daun muda akan berukuran lebih kecil dari sebelumnya dan cenderung mengelinting.
- Tidak muncul tunas baru atau titik tumbuh di bagian batang akan terganggu.
- Tanaman akan nampak lebih kerdil karena jarak batang antar daun memendek.
- Bunga akan memiliki warna lebih terang dari biasanya.
Baca Juga : Pupuk KCl, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangan, Jenis serta Cara Menggunakannya!
4. Tanda-Tanda Tanaman Keracunan Unsur Tembaga
Keracunan tembaga pada tanaman dapat terjadi karena adanya kelebihan pasokan unsur tembaga di tanah dan terserap tanaman. Jika tanaman sudah mengalami keracunan tembaga, akan ada beberapa gejala yang muncul seperti berikut ini.
- Pertumbuhan tanaman akan terganggu, seperti contohnya tanaman tidak akan memanjang lagi. Hal ini dapat terjadi karena akar rambut terbakar secara kimiawi. Sehingga akar rambut menjadi mati.
- Dengan adanya unsur hara tembaga yang tinggi akan bersaing penyerapan zat mikro lain seperti zat besi dan molybdenum.
- Pertumbuhan tunas awalnya akan lebih hijau dari biasanya, namun akan tampak gejala kekurangan unsur mikro lain.
- Jika tidak segera ditangani, keracunan ini akan menyebabkan hambatan percabangan dan tanaman akan menjadi kerdil.
5. Cara Mengecek Kandungan Unsur Cu atau Tembaga
Seperti pada unsur mikro lainnya, jika PH asam tanah rendah akan membuat unsur hara tembaga lebih tersedia dalam tanah. Maka, jika terjadi keracunan atau kelebihan unsur tembaga, segera lakukan pengecekan tingkat PH tanah. Beberapa jenis fungi atau jamur memakai unsur tembaga sebagai media aktifnya.
Maka, sebelum mengetes daun/batang harus dipastikan telah dicuci terlebih dahulu. Beberapa jenis tanaman yang rentan mengalami keracunan unsur tembaga adalah tanaman kacang-kacangan. Hal ini kemungkinan terjadi karena adanya pengaruh dari lahan pertanian.
Demikian tadi berbagai hal tentang pupuk Cu atau pupuk tembaga. Lengkap dengan penjelasan tentang unsur hara tembaga, fungsi dan perannya dalam tanaman kelapa sawit. Cara memberikan pupuk tembaga yang benar, cara mengecek kandungan tembaga. Serta tanda-tanda tanaman yang mengalami kekurangan dan keracunan atau kelebihan unsur tembaga. Semoga bermanfaat.