Apa itu Tanaman Hidroponik? Hidroponik adalah sebuah cara bercocok tanam yang dilakukan tanpa menggunakan media tanah melainkan menggunakan air sebagai media tanam menggantikan tanah. Secara harfiah hidroponik berasal dari kata hydro yang berarti air dan phonic yang berarti pengerjaan.
Untuk melakukan kegiatan pertanian ini umumnya dilakukan dalam sebuah ruangan berkaca yang menggunakan media tanam berupa air yang mengandung larutan nutrient.
Jenis Tanaman yang Cocok Gunakan Metode Hidroponik
Menurut Rini Mastuti dari buku Metode Bertanam Model Urban Farming disebutkan bahwa metode hidroponik adalah sebuah solusi cara bertani yang dilakukan dalam mengatasi keterbatasan lahan atau tanah. Jenis tanaman yang cocok untuk menggunakan metode ini terdiri dari berbagai macam tanaman sayur, buah dan bunga.
Hasil panen yang dihasilkan dari tanaman dengan metode hidroponik juga jauh lebih sehat karena ditanam dengan menggunakan cara organik atau tanpa pestisida berlebihan dan lebih ramah lingkungan.
Berikut jenis tanaman yang cocok dan bisa tumbuh lebih baik jika menggunakan metode tanam sistem media tanam air.
1. Tanaman Sayur
Jika Anda ingin memiliki kebun sayur sendiri di rumah sehingga bisa lebih hemat pengeluaran sekaligus mendapatkan kualitas sayur terbaik setiap harinya bisa mencoba menanam sayur dengan metode ini. Ada banyak jenis tanaman sayur yang cocok untuk ditanam dengan metode menanam dengan media air ini, di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Tomat
Tomat bisa ditanam dengan menggunakan media air namun harus dilakukan dengan cara perawatan ekstra. Dari mulai menggunakan jenis benih berkualitas, melakukan penyemaian dengan benar, menggunakan media tanam tipe cocopeat dan memastikan tanaman hidroponik mendapatkan intensitas cahaya lebih banyak. Sehingga diharapkan hasil panen tomat bisa memiliki kualitas yang bagus, tanaman tumbuh dengan baik dan terhindar dari pathogen yang bisa merusaknya.
b. Kangkung
Masyarakat Indonesia banyak yang menyukai kangkung, tahukah Anda bahwa sayuran ini bisa ditanam dengan menggunakan metode hidroponik khususnya untuk jenis kangkung darat. Untuk menanam kangkung menggunakan media air bisa dilakukan dengan menggunakan tempat penanaman yang terbuka namun tak terpapar sinar matahari yang terik. Batang kangkung dan daunnya bisa bertekstur agak keras jika cuaca di lahan pertanian terlalu panas.
c. Selada
Daun selada yang banyak digunakan oleh masyarakat untuk lalapan bisa ditanam dengan menggunakan media air yang bisa dipanen dengan cepat sekitar 30 hingga 45 hari. Adapun untuk jenis selada yang paling banyak dibudidayakan dengan metode ini adalah selada daun merah dan daun hijau. Pastikan tanaman selada mendapatkan nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan tanaman dengan optimal.
d. Bayam
Tumbuhan hidroponik sayur berikutnya yang bisa ditanam dengan media air adalah bayam. Merupakan jenis sayur yang memiliki kandungan mineral tinggi dan berdaun hijau. Untuk menanam bayam dengan menggunakan media air harus memperhatikan perawatan tanaman yang lebih ekstra, terutama karena masa panen harus dilakukan antara usia 26 hingga 29 hari. Jika panen dilakukan pada usia lebih dari itu akan menyebabkan adanya rasa pahit pada sayuran hidroponik ini.
2. Tanaman Bunga
Bukan hanya tanaman sayur saja yang bisa ditanam dengan menggunakan metode hidroponik, namun tanaman bunga juga memungkinkan untuk ditanam dengan media air. Bahkan tanaman bunga yang ditanam dengan menggunakan media air diklaim bisa memiliki tumbuh kembang sekitar 5 kali lebih tinggi dibandingkan yang ditanam dengan menggunakan tanah.
Hal tersebut dikarenakan adanya penyesuaian nutrisi pada tanaman bunga hidroponik sehingga lebih terjaga dari gangguan hama penyakit, gulma, serangga dan berbagai jenis gangguan tanaman lainnya. Ada beberapa jenis tanaman bunga yang cocok untuk ditanam dengan menggunakan media air, yaitu sebagai berikut:
a. Anggrek
Menjadi salah satu tanaman bunga yang popular dan banyak disukai masyarakat Indonesia, tanaman anggrek ini juga termasuk mudah perawatannya. Jika Anda memiliki keterbatasan lahan namun ingin memiliki anggrek maka bisa menanamnya menggunakan media air dengan memanfaatkan sabut kelapa, arang ataupun kayu pakis. Tanaman anggrek bisa dipajang dengan cara digantung di dalam ruangan sehingga lebih aman dari gangguan hama.
b. Freesia
Jenis tanaman bunga yang memiliki umbi ini terbilang sangat mudah tumbuh maksimal jika penanamannya dilakukan dengan menggunakan media air. Bunga Freesia memiliki warna bunga yang cantik dan beragam dari mulai kuning, oranye, merah, ungu dan putih yang bisa menambah semarak pemandangan di rumah Anda. Tanaman bunga Freesia memiliki aroma yang manis dan memberikan kesan feminin.
c. Hyacinth
Jenis tanaman bunga yang dikenal bisa tumbuh meski hanya dengan segelas air saja. Itu berarti tanaman bunga ini bisa tumbuh dengan baik jika ditanam dengan menggunakan media air dengan perawatan yang mudah. Namun perlu diperhatikan, tanaman bunga Hyacinth membutuhkan sinar matahari yang memadai agar bisa tumbuh dengan subur.
d. Amarilis
Tanaman bunga Amarilis memiliki banyak jenis dan varian ini diketahui bisa tumbuh lebih baik jika ditanam di dalam air. Bunga Amarilis bahkan bisa melakukan adaptasi dengan baik jika ditanam dengan menggunakan metode Kratky atau dimasukkan ke dalam vas beserta akarnya ke dalam air. Tanaman ini termasuk jenis tanaman hias bunga yang berasal dari daerah dengan iklim sedang.
3. Tanaman Buah
Tanaman berikutnya yang juga cocok untuk ditanam dengan menggunakan metode hidroponik adalah tanaman buah. Ada beberapa jenis buah yang bisa tumbuh berkembang biak dengan baik jika ditanam dengan menggunakan metode pertanian hidroponik. Berikut beberapa jenis buah yang bisa ditanam di lahan terbatas dengan media tanam air.
a. Semangka
Buah yang memiliki ukuran besar ini bisa ditanam dengan menggunakan media tanam berupa air, namun perlu diingat Anda perlu menyediakan lahan tanam berukuran besar agar bisa tumbuh maksimal.
Tanaman semangka bisa tumbuh dengan baik dalam media tanam air, asalkan mendapatkan asupan cahaya matahari yang cukup dan memiliki penopang yang memadai. Anda bisa mendapatkan buah semangka yang manis, segar dan sehat dengan cara bertanam dengan media air ini.
b. Stroberi
Buah berukuran kecil dan berwarna merah ini memiliki kandungan antioksidan tinggi sehingga sangat baik untuk menjadi asupan vitamin keluarga. Buah stroberi ini bisa tumbuh kembang dengan baik, terutama jika menggunakan media tanam air karena sifat tanaman yang justru lebih baik jika ada di lingkungan basah. Bahkan beberapa petani stroberi menyatakan ukuran buah stroberi yang ditanam di air jauh lebih besar dibandingkan dengan stroberi yang ditanam di tanah.
c. Blueberry
Tanaman blueberry cocok untuk ditanam secara hidroponik karena untuk tumbuh dengan baik membutuhkan lingkungan lahan tanam yang asam. Dengan menggunakan metode tanam menggunakan media air, maka tanaman bisa tumbuh sehat dan lebih besar ukurannya karena mudah untuk mengendalikan asupan nutrisi serta kandungan pH-nya. Blueberry diketahui memiliki kandungan antioksidan yang tinggi sehingga sangat baik untuk menjaga imunitas tubuh.
d. Melon
Tanaman buah yang bisa ditanam dengan menggunakan metode hidroponik adalah melon dengan perawatan dan cara tanam yang mudah. Untuk menanam dengan menggunakan media tanam air dibutuhkan suhu yang tepat dan lembap sesuai kebutuhan sehingga buah bisa tumbuh manis, segar dan berukuran besar. Anda juga bisa menggunakan gelembung air untuk memberikan asupan oksigen yang cukup ke bagian akar sehingga akar tumbuh kuat dan kokoh.
Metode Tanam dengan 9 Sistem Hidroponik
Dengan memanfaatkan media tanam air menjadi pilihan terbaik jika Anda menghadapi kendala berupa keterbatasan lahan yang tersedia. Metode bercocok tanam dengan menggunakan media air ini mulai dicoba sejak tahun 1699 yang lalu dan hingga kini terus mendapatkan penyempurnaan dengan berbagai inovasi untuk mendapatkan hasil terbaik. Berikut ini adalah 8 sistem hidroponik yang bisa diterapkan untuk memiliki lahan hijau di rumah meski dengan lahan yang terbatas.
1. Sistem Rockwool atau Wick
Sistem ini dilakukan untuk bercocok tanam dengan media air dengan bantuan rockwool hidroponik atau wick berupa sekumpulan serat menyerupai busa yang berasal dari lelehan batu gunung berapi seperti batu basalt.
Bahan rockwool digunakan karena memiliki sifat yang netral serta tak mengandung unsur hara seperti halnya media tanam tanah. Rockwool sendiri sering digunakan untuk proses penyemaian benih tanaman, karena memiliki daya serap yang baik sekaligus mampu menahan air dengan baik.
Dalam hidroponik sistem ini tanaman akan diletakkan di sebuah wadah yang sudah diberi rockwool atau media lainnya yang menyerupai spons yang digunakan untuk mentransfer air dan memberikan nutrisi pada tanaman. Termasuk metode yang mudah dan paling sederhana untuk dilakukan karena hanya membutuhkan wadah penyimpanan air dengan larutan nutrisi berupa pupuk serta penyubur tanaman.
2. Sistem Aeroponik
Metode ini dilakukan dengan menggunakan air yang sudah dikabutkan dan dialirkan terlebih dahulu pada akar dari tanaman yang sudah ditata. Dalam metode ini, larutan nutrisi akan dialirkan secara terus menerus melalui akar tanaman menggunakan teknik resirkulasi dengan pompa dan pipa. Meski tak membutuhkan banyak tempat untuk menanam dengan sistem ini, namun metode ini cukup sulit dan membutuhkan biaya yang lebih mahal.
3. Sistem Drip
Untuk cara penanaman dengan media tanam air sistem drip dilakukan dengan menggunakan sistem aerasi dengan tujuan mengalirkan air bernutrisi untuk diteteskan pada batang dan akar tanaman secara berkala.
Sebelumnya sudah disiapkan terlebih dahulu air yang akan dialirkan dengan tambahan nutrisi berupa penyubur tanaman dan pupuk, kemudian memastikan air bisa dialirkan pada tanaman secara tak berlebihan. Karena jika tanaman mendapatkan air secara berlebihan, menyebabkan air hasil aerasi terbuang percuma dan membuat tanaman mudah busuk karena nutrisi berlebih.
Dalam sistem ini akan membutuhkan 3 buah wadah kontainer terpisah yaitu untuk bagian atas dan bawah. Kontainer atas digunakan untuk tanaman, kontainer bawah digunakan untuk larutan nutrisi tanaman yang akan dipompa agar naik serta menyiram batang tanaman lalu turun ke bawah melalui media tanam serta akar tanaman.
Sistem ini bisa digunakan untuk menanam jenis tanaman yang berukuran besar karena tak membutuhkan lahan banyak untuk memberikan aliran air pada bagian bawah wadah.
4. Deep Water Culture (DWC)
Sistem selanjutnya adalah menggunakan metode sederhana karena dilakukan hanya dengan memasukkan tanaman ke dalam air aerasi sehingga sangat mudah untuk dilakukan kalangan pemula sekalipun. Dalam sistem ini, tanaman akan dibuat untuk mengapung di dalam larutan nutrisi hingga akar tanaman bisa terendam secara terus menerus. Untuk menghasilkan oksigen dalam larutan nutrisi akan dibutuhkan penggunaan pompa secara khusus.
Jika Anda memilih sistem ini maka harus dipastikan menggunakan sistem aerasi yang benar sehingga tanaman bisa tumbuh berkembang biak dengan baik, cepat dan normal. Caranya adalah dengan memasang sistem aerasi yang digunakan pada dasar wadah dan alirkan udara dari mesin oksigen dengan memanfaatkan selang karet yang sudah dilubangi terlebih dahulu. Dengan begitu oksigen yang dihasilkan bisa terbagi secara merata ke seluruh tanaman tersebut.
5. Sistem Nutrient Film
Anda juga bisa menanam tumbuhan hidroponik dengan menggunakan sistem Nutrient Film dengan cara mengalirkan air yang sudah mengandung nutrisi berupa pupuk dan penyubur tanaman dengan menggunakan bantuan pipa.
Sekilas sistem ini terlihat berbeda dengan cara lainnya karena bagian akar dari tanaman tak akan terendam di dalam air dan hanya akan mendapatkan aliran air saja. Pipa yang diletakkan di bawah tanaman yang ditanam juga harus ditata sedemikian rupa sehingga akar dari tanaman tersebut tak menutupi aliran air sehingga menyebabkan tanaman lainnya kekurangan asupan nutrisi.
6. Sistem EBB dan Flow
Sistem ini memiliki metode menyerupai sistem infus, yaitu sistem untuk memberikan nutrisi pada tanaman yang dilakukan dengan menggunakan sistem pasang surut. Maksudnya adalah dengan memenuhi kontainer bagian atas dengan larutan nutrisi, kemudian mengosongkan larutan nutrisi lalu kembali ke kontainer bawah secara bergantian. Sistem ini akan membutuhkan sebuah timer yang bisa memberikan pengaturan waktu untuk mengaliri air mengandung nutrisi pada tanaman pada waktu yang sudah ditentukan.
7. Sistem Fertigasi
Sebuah sistem yang menggunakan metode irigasi untuk mengalirkan air dengan kandungan nutrisi dan unsur hara. Sistem ini bisa secara efektif mengurangi pengeluaran biaya untuk pupuk karena diberikan pada tanaman dalam jumlah sedikit namun dilakukan secara kontinu.
8. Sistem Bubbleponic
Merupakan jenis sistem yang memanfaatkan gelembung udara yang diproses oleh sistem aerasi sehingga tanaman bisa tumbuh maksimal dan memperoleh oksigen yang memadai. Agar hasil pertumbuhan tanaman bisa lebih maksimal, pastikan akar dari tanaman tetap berada di dalam air dan mendapatkan aliran air bernutrisi dengan cukup.
9. Sistem Rakit Apung
Sistem hidroponik rakit apung adalah sistem tanam dengan media air yang menggunakan kolam penampungan air seperti menggunakan bahan styrofoam atau bahan sejenisnya sebagai rakit sehingga bisa tetap mengapung. Sekilas sistem ini terlihat hampir sama dengan sistem rockwool atau wick, namun bedanya ada pada rakit apung berupa styrofoam yang mengapung di atas air yang digunakan untuk media tanam.
Sistem ini bisa digunakan untuk menanam buah atau sayuran dan membutuhkan aerator untuk menghasilkan oksigen sehingga sirkulasi udaranya bagus karena antara akar tanaman dengan air hampir tak ada jarak. Selain itu, jika memilih sistem ini maka akan lebih mudah untuk dilakukan semua petani, lebih hemat penggunaan air dan nutrisi serta tak bergantung pada ketersediaan listrik yang ada.
Itulah beberapa sistem yang digunakan dalam metode hidroponik untuk menghasilkan tanaman hidroponik untuk pemula yang tumbuh subur dan sehat serta menghasilkan hasil panen yang memuaskan. Ada beberapa hal yang penting untuk dipertimbangkan sebelum memilih dan membuat sistem tanam ini, yaitu:
- Jenis tanaman yang akan ditanam
- Lahan penanaman yang tersedia
- Media tanam yang akan digunakan untuk metode berkebun dengan media tanam air
Jangan lupa untuk memperhatikan dari segi keawetan bahan dan alat yang digunakan, karena sistem yang dibuat bukan didesain untuk digunakan sekali saja. Maka penting untuk mempersiapkan segala sesuatunya secara optimal.
Cara Memulai Berkebun dengan Metode Hidroponik untuk Pemula
Agar tanaman yang ditanam dengan menggunakan cara ini bisa tumbuh dengan baik, maka dilakukan penanaman di dalam rumah kaca sehingga bisa memaksimalkan pertumbuhan tanaman dan menjadikan tanaman terlindung dari berbagai risiko seperti hama penyakit, iklim dan lainnya.
Ada beberapa nutrisi yang digunakan untuk tanaman ini seperti pupuk kimia yang sudah dilarutkan atau pupuk hewani. Jenis tanaman yang ditanam dengan metode ini bahkan diklaim membutuhkan lebih sedikit air dibandingkan menanam dengan metode konvensional.
Metode bercocok tanam dengan menggunakan media air kini lebih popular karena lebih efektif dan efisien untuk dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang ada sekaligus mudah untuk dilakukan. Berikut ini ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mulai berkebun dengan metode ini yaitu:
1. Pahami dasar bercocok tanam metode hidroponik dengan benar
Anda harus mengetahui dan memahami dengan baik tentang sistem penanaman yang ingin dicoba dan mempersiapkan apa perlengkapan yang dibutuhkan untuk memulainya. Dari mulai memilih sistem yang akan dipakai, jenis tanaman yang akan ditanam dan menentukan peralatan yang akan digunakan.
2. Pahami dengan baik jenis sistem yang akan digunakan
Dengan memahami sistem tanam yang akan digunakan, maka Anda pun akan lebih mengetahui apa saja kelebihan dan kekurangan dari sistem yang akan digunakan tersebut. Bahwa dalam metode menanam dengan media air memiliki cara sederhana bahwa akar tanaman akan membutuhkan 3 hal utama meliputi air, nutrisi dan oksigen. Pastikan sistem yang dipilih merupakan sistem yang tepat dan terbaik untuk jenis tanaman yang akan Anda tanam.
3. Siapkan bibit tanaman yang berkualitas
Sebenarnya bibit untuk tanaman khusus dengan sistem tanam yang biasa memiliki jenis dan kualitas yang sama, hanya saja berbeda jenis media tanam yang digunakan. Nah jika Anda ingin memulai berkebun dengan metode ini maka bisa melakukan beberapa tips berikut, yaitu untuk memilih bibit tanaman yang tepat dan cocok untuk ditanam dengan menggunakan media tanam air seperti berikut:
- Bibit sayur sekali panen agar proses penanaman dan panen hasil tanaman lebih maksimal serta terencana. Contohnya bibit sayur sawi, selada dan kangkung.
- Bibit sayuran dengan daun hijau seperti bayam yang harus dipanen dengan tepat waktu sehingga tak mengubah kualitas sayuran yang dipanen
- Bibit tanaman buah yang berukuran besar dan harus mendapatkan nutrisi yang cukup serta memperoleh kecukupan cahaya matahari
- Bibit tanaman hias yang memiliki ukuran tak terlalu besar maupun kecil seperti misalnya anggrek atau kaktus
- Bibit tanaman yang bisa menyerap dan menyerap air dalam jumlah banyak sehingga bisa memaksimalkan pemberian nutrisi pada tanaman. Contohnya adalah tanaman dengan batang basah seperti sayur selada, sawi dan bayam.
Semua bibit tersebut bisa Anda peroleh dengan mudah di berbagai toko pertanian atau toko hidroponik secara khusus.
4. Ketahui dengan baik cara perawatan tanaman
Hal berikutnya yang penting untuk diperhatikan oleh kalangan pemula dalam cara bercocok tanam metode ini adalah untuk mengetahui bagaimana cara perawatan tanaman dengan baik dan benar. Seperti mengetahui bagaimana caranya agar sistem aerasi yang digunakan bisa lebih efektif berfungsi sehingga tanaman tak berisiko alami kekurangan oksigen dalam pertumbuhannya.
Selain itu, juga harus dipastikan untuk mengganti air yang digunakan menjadi media tanam secara berkala dan mengupayakan air tersebut tak tercemar oleh penggunaan larutan nutrisi yang berlebihan.
5. Sabar dan konsisten untuk melakukan perawatan tanaman
Menanam dengan menggunakan media tanam berupa air memang tidaklah semudah menanam dengan menggunakan media tanah. Pastinya ada banyak kendala ataupun masalah yang terjadi, karena proses menanam dengan metode ini bukanlah satu proses yang berjalan dengan cara instan.
Anda harus lebih sabar dan konsisten untuk melakukan perawatan tanaman dengan baik agar bisa mendapatkan hasil panen yang lebih memuaskan.
Pentingnya menanam tanaman dengan metode hidroponik adalah sebagai berikut:
- Bahwa dengan menggunakan sistem tanam ini bisa menjadikan proses bertani atau berkebun lebih ekonomis dan memberikan keuntungan yang besar
- Hasil panen buah atau sayur yang lebih sehat karena proses menanam yang terhindar dari penggunaan bahan pestisida yang berlebihan
- Hasil panen yang lebih banyak, berukuran lebih besar dan lebih memuaskan pastinya
- Bisa dilakukan meski memiliki lahan bercocok tanam yang sangat terbatas sekalipun
- Metode tanam hidroponik diklaim cocok untuk menanam semua jenis tanaman sepanjang tahun tanpa terbatas iklim di daerah tersebut
- Memberikan ruang hijau di lingkungan rumah sehingga bisa membantu menjaga kelestarian lingkungan dengan lebih baik
Keuntungan menanam dengan metode ini adalah sebagai berikut:
- Menjadikan tanaman tumbuh lebih maksimal dan cepat
- Menghemat penggunaan air dan pupuk
- Menjamin tanaman terbebas dari gangguan hama dan penyakit
- Memudahkan penggantian tanaman jika ada yang mati atau mendapatkan gangguan penyakit
- Tanaman bisa tumbuh dengan baik meski ditanam di daerah yang kurang cocok untuk tanaman tersebut
- Tak mempunyai risiko seperti kekeringan, erosi, kebanjiran atau berbagai bencana lainnya yang dikarenakan karena kondisi alam
Kekurangan menanam dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut:
- Membutuhkan cara perawatan tanaman yang lebih intensif dan ekstra
- Untuk jenis tanaman dengan tujuan investasi tinggi dengan skala komersial akan membutuhkan biaya tersendiri
- Ketersediaan air harus dipastikan tetap konstan dan tak tercemar pupuk sehingga dinilai merepotkan khususnya untuk daerah yang kesulitan air bersih
- Berpeluang adanya limbah dari substrat yang tak bisa dilakukan daur ulang
Kesimpulan Hidroponik
Dari beberapa penjelasan tentang metode tanam yang dibahas di atas, diharapkan bisa memberikan tambahan informasi yang dibutuhkan untuk menanam dengan metode tersebut. Secara umum sebenarnya metode menanam dengan media tanam air bisa dilakukan dengan mengombinasikan beberapa sistem dasar hidroponik sesuai dengan kreativitas Anda.
Penting untuk Anda mengetahui bahwa prinsipnya untuk tanaman yang ditanam di media tanam air, khususnya bagian akar akan membutuhkan air, nutrisi dan oksigen yang memadai. Jika Anda sudah memahami hal penting yang ada di dalam metode menanam ini dengan baik dan benar maka bisa menggabungkan cara dan sistem yang ada di dalamnya.
Persiapkan dengan optimal kebutuhan yang akan dipakai dalam proses penanaman seperti ukuran tanaman, ukuran akar, ukuran dari oksigen ke akar, jumlah banyaknya air dan lain sebagainya. Perlu diketahui bahwa untuk satu jenis tanaman mungkin saja bisa cocok untuk satu jenis sistem hidroponik, namun ternyata tak cocok untuk jenis tanaman yang lainnya.