Budidaya tanaman pangan tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Sebab, perlu serangkaian hal yang wajib dilakukan ketika menanam dan merawatnya. Hal ini dilakukan agar tanaman dapat menjadi sumber karbohidrat serta protein. Untuk mengetahui tips budidaya tanaman yang baik, simak penjelasan di bawah ini.
Langkah-langkah Budidaya Tanaman agar Tumbuh Subur
1. Lahan Dikelola dengan Baik
Hal pertama yang wajib dilakukan sebelum memulai budidaya tanaman yakni dengan mengolah lahan dengan benar. Hal ini agar hasil panen mampu memiliki kualitas tinggi. lahan yang dibutuhkan pun hampir sama dengan lahan tanaman jagung dan lainnya. Perlu dicatat bahwa petani Indonesia wajib memahami cara budidaya tanaman yang baik.
Sebab, lahan yang tersedia di negara ini cukup luas sehingga mampu meningkatkan ketersediaan sumber pangan yang besar serta cukup memenuhi kebutuhan masyarakat. Ada beberapa standar lahan yang digunakan untuk menanam tanaman pangan. Salah satunya yakni lahan bebas dari berbagai pencemaran khususnya limbah.
Kemudian, lahan perlu dibajak terlebih dahulu serta dicangkul agar lebih gembur serta bagus untuk pembibitan. Setelah itu, anda bisa menambah pupuk pada lahan. Lahan tersebut bisa disiapkan dengan cara manual atau memanfaatkan mesin pertanian. Anda bisa memilih di antaranya yang sesuai dengan kemampuan anda.
2. Pembibitan serta Penanaman
Langkah selanjutnya yang tidak kalah penting yakni persiapan pembibitan serta penanaman benih. Pada umumnya, benih tanaman pangan akan ditanam secara langsung tanpa proses penyemaian. Namun, hal ini tidak berlaku untuk padi. Sangat disarankan untuk memilih benih berkualitas unggul.
Lalu, gunakan teknik tugal atau pelubangan pada tanah. Anda dapat menyesuaikan dengan jarak tanam yang dianjurkan bagi setiap benihnya. Selain itu, anda juga perlu menyesuaikan dengan kebutuhan benih per lahan, keragaman tanaman, jenis budidaya serta penanaman bibit pada lahan.
Bagi anda yang ingin memperoleh hasil panen terbaik, anda bisa menanam benih sesuai dengan jadwal tanam serta musim tanam. Pastikan bahwa tanaman selalu terhidrasi dengan baik dan tidak kekeringan. Berilah perlakuan yang bagus pada tanaman agar terhindar dari adanya hama yang mengganggu proses pertumbuhan tanaman.
3. Pemupukan
Pemupukan ialah proses budidaya tanaman yang sangat penting diperhatikan karena bermanfaat dalam memberikan nutrisi pada pertumbuhan tanaman. Setelah benih ditanam di lahan, anda bisa memberinya pupuk. Pastikan bahwa pupuk diberikan secara bertahap serta sesuaikan dengan porsi takaran.
Disamping itu, anda juga perlu memperhatikan penggunaan pupuk pada tanaman, seperti jenis, dosis dan waktu pemberiannya. Sebab, pemupukan wajib dilakukan pada waktu yang tepat serta sesuai dengan kebutuhan tanaman. Kondisi lahan juga menentukan kapan pemberian pupuk yang tepat.
Usahakan anda memberikan takaran pupuk sesuai dengan anjuran dimana tidak terlalu banyak serta terlalu sedikit. Anda bisa mempelajari jenis dan produk pupuk yang hendak digunakan karena anda perlu menyesuaikannya dengan kondisi lahan yang digunakan untuk menanam.
Ada dua cara melakukan pemupukan pada tanaman budidaya yakni melalui daun dan akar. Pada akar, pemupukan dilakukan untuk memberikan unsur hara pada tanah agar kebutuhan tanaman terpenuhi. Pemberian ini bisa dilakukan dengan menyebar, diletakkan dalam lubang, atau barisan. Sementara itu, pemupukan melalui daun dilakukan dengan penyemprotan.
4. Perawatan
Setelah melalui proses pembibitan dan pemupukan yang lumayan panjang, kini waktunya anda merawat tanaman. Tidak perlu khawatir karena proses ini cukup mudah dilakukan karena anda hanya perlu menyiram, memberi pupuk, menyulam dan membumbun tanaman. Perawatan pun perlu dilakukan sesuai dengan jenis tanaman pangan agar dapat berkembang dengan maksimal.
Penyiraman tanaman dilakukan untuk mempertahankan kelembaban tanah. Sebab, tanah lembab sangat baik bagi pertumbuhan tanaman pangan. Sementara itu, pemupukan ialah kegiatan pemberian nutrisi atau pupuk untuk tanaman pangan. Hal ini bertujuan agar pertumbuhan dapat berkembang lebih baik dan hasil panen maksimal.
Sementara itu, penyulaman ialah proses pembuangan benih tanaman yang telah tumbuh serta menggantinya dengan tanaman yang baru. pembumbunan ialah kegiatan menutup pangkal batang tanaman dengan tanah. Dalam proses perawatan tanaman, pastikan bahwa tanaman terhindar dari gangguan hama dan hewan ternak.
5. Pengendalian Hama
Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan yakni mengendalikan hama. Pengendalian ini dapat anda lakukan dengan manual atau memanfaatkan pestisida. Akan tetapi, pengendalian dengan pestisida wajib dilakukan sesuai anjuran. Anda bisa menyelesaikannya dengan dosis, sasaran, waktu penggunaan, jenis dan tepat mutunya.
Adapun cara penggunaan pestisida yang dapat anda lakukan sebaiknya seminimal mungkin. Jangan sampai anda meninggalkan residu atau bahan kimia. Selain itu, sangat disarankan untuk menggunakan pestisida hayati karena lebih mudah terurai serta tidak meninggalkan residu.
6. Standar Panen
Tidak hanya standar pemupukan serta perawatan, budidaya tanaman juga membutuhkan standar panen agar mampu menghasilkan panen yang maksimal serta berkualitas tinggi. Perlu dicatat bahwa proses panen sebaiknya dilakukan di waktu yang sesuai. Pastikan bahwa anda menggunakan standar pemanenan yang berlaku sesuai jenis tanaman.
Pada sayuran, panen biasanya dibantu dengan alat tradisional, seperti sabit atau pisau. Caranya pun berbeda sesuai dengan jenis tanaman. Contohnya, sagu yang dipotong sedekat mungkin dengan akarnya menggunakan mesin pemotong atau kampak. Kemudian, batang dibersihkan dari pelepah serta sebagian ujung batangnya.
7. Perawatan setelah Panen
Setelah panen dilakukan dengan baik, anda bisa menyimpan hasil panen di tempat yang lembab. Akan tetapi, tanaman pangan dengan penggilingan bisa dilakukan dengan cara manual atau menggunakan mesin pertanian. Jika anda ingin mempercepat proses budidaya tanaman, gunakan mesin atau alat untuk budidaya.
Peralatan itulah yang dapat membantu petani dalam mengolah lahan, menanam, merawat hingga panen tanaman. Adapun standar alat yang dapat digunakan yakni alat serta mesin pertanian yang cocok dengan kebutuhan tanaman pangan, seperti alat untuk memanen serta pasca panen.
Proses perawatan pasca panen sangat penting diperhatikan karena mempengaruhi kualitas hasil panen. Penanganan ini termasuk pengeringan, pendinginan, pembersihan, penyortiran, penyimpanan serta pengemasan. Proses ini juga dapat menentukan dalam menangani hasil panen, seperti akan dijual segar atau diolah menjadi bahan pangan baru.
Adapun tujuan penanganan pasca panen dilakukan untuk mencegah susut bobot, memperlambat perubahan kimiawi yang tidak diinginkan, mencegah kerusakan fisik serta mencegah kontaminasi. Hal ini biasa dilakukan di rumah pengepakan baik dengan teknik sederhana maupun modern asalkan terdapat air mengalir untuk mencuci hasil panen.
Usahakan anda menggunakan mesin dengan cara yang tepat. Sebelumnya, anda bisa mempelajari panduan cara menggunakannya dengan benar dan cara merawat mesin. Hal ini penting dilakukan agar tidak berdampak pada pemadatan tanah, kerusakan tanah serta erosi. Setelah digunakan, rawat dan simpanlah mesin dengan baik.
Kesimpulan
Itulah penjelasan mengenai bagaimana cara melakukan budidaya tanaman yang baik dan benar. Hal ini penting dipahami agar mendapatkan hasil panen yang berkualitas dan mendatangkan banyak keuntungan. Anda juga perlu menyesuaikannya dengan jenis tanaman yang anda tanam.